Hari Kesaktian Pancasila Diperingati Hari Ini, HM Ajak Warga Kenang Jasa Pahlawan Revolusi dengan Hal Positif 

679 views

H. Muslim bersama Isteri Hj. Rostina

KOTAJAMBI – H. Muslim, salah satu Anggota DPRD Kota Jambi dari Partai Gerindra hampir tak pernah absen mengingatkan warganya untuk melakukan kegiatan positif di hari-hari besar nasional.
Seperti halnya hari ini tepat di tanggal 1 Oktober 2021, dimana bangsa Indonesia selalu memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Peringatan ini dimaksudkan untuk mengenang kembali sejarah dalam mempertahankan ideologi bangsa. Selain itu, Hari Kesaktian Pancasila juga sebagai wujud penghormatan terhadap jasa para Pahlawan Revolusi. “Mengapa saya ajak warga berbuat hal yang positif karena memperjuang dan mempertahankan ideologi bangsa yang dilakukan para pejuang kita sangatlah berat, karena itu setidaknya sebagai warga yang menghormati pengorbanan pejuang setidaknya bisa melantunkan doa agar mereka ditempatkan disisi Allah SWT, amin, ” kata legislator utusan Warga Kecamatan Alam Barajo, yang dikenal sebagai orang dekat Dr. Ir. H. Sutan Adil Hendra, MM, Anggota DPR RI dan Putra Absor Hasibuan, SH, Ketua DPRD Kota Jambi, kepada wartawan media ini.
Selain menyampaikan doa memohon kepada Allah SWT agar para pejuang mendapatkan tempat yang layak, kata HM panggilan akrabnya H. Muslim, juga banyak cara lain yang positif untuk mengenang dan menghargai jasa-jasa para pahlawan Revolusi, seperti meneladani sikap dan perbuatan mereka. “Sikap rela berkorban itu kita sudah meneladani sikap pahlawan, rela berkorban juga banyak contoh membantu saudara atau teman yang terkena musibah sudah mencerminkan sikap pahlawan, termasuk membayar pajak kendaraan mobil dan motor dengan ketentuan yang berlaku itu juga contoh sikap pahlawan, ” tambah HM.
Dilangsir dari berbagai sumber Penetapan Hari Kesaktian Pancasila ini sangat erat kaitannya dengan peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI. Peristiwa pemberontakan tersebut, telah menyebabkan 6 perwira tinggi dan 1 perwira menengah TNI AD gugur.
Dalam memperingati Hari Kesaktian Pancasila, bangsa Indonesia selalu melakukan upacara. Selain menghargai jasa para pahlawan, peringatan ini juga perlu dilakukan agar bisa menjadi cermin dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tanggal 30 September sampai awal 1 Oktober 1965, menjadi salah satu hari paling kelam bagi bangsa Indonesia. Peristiwa yang sering disebut G30S/PKI atau Gestok (Gerakan Satu Oktober) terjadi ketika sejumlah perwira militer Indonesia dibunuh dalam suatu usaha kudeta.
Hingga kini, penyebab dan latar belakang terjadinya peristiwa G30S/PKI masih menjadi perdebatan. Namun yang jelas, peristiwa pemberontakan tersebut menewaskan enam jenderal dan satu letnan TNI AD. Mereka ditemukan pada 3 Oktober 1965 di sebuah lubang berdiameter 75 sentimeter dan kedalaman 12 meter di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Ketujuh jenazah tersebut ditemukan pada 4 Oktober 1965 dengan posisi kepala berada di bawah dan saling bertumpuk. Ketujuhnya adalah Jenderal TNI (Anumerta) Achmad Yani, Letjen (Anumerta) Suprapto, Meyjen (Anumerta) MT Haryono, dan Letjen (Anumerta) Siswondo Parman. Lalu, Mayjen (Anumerta) DI Pandjaitan, Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomihardjo, serta Letnan Satu Corps Zeni (Anumerta) Pierre Andreas Tandean. (opi/*)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait