Laporan Wartawan rakyatjambi.co, Eko wijaya
rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL- Pengguna media sosial (Medsos) Facebook (FB) mendadak dibuat heboh dengan postingan foto salah seorang Anggota DPRD Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Anggota Dewan dengan nama akun FB Hamdani SE tersebut memposting dua buah foto yang menggambarkan tentang Salah satu SPBU yang berkedudukan di Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjab Barat dengan terang-terangan melayani pembelian bahan bakar minyak (BBM) menggunakan Galon.”SPBU d Merlung mendahulukan pngisian BBM utk galon dari pada antrian mobil (09.04.2017),”tulis Polikus PDI Perjuangan itu di akun FB nya, Minggu (9/4) pukul 18.52 WIB.
Berbagai komentarpun mulai bermunculan dari pemilik akun FB lainnya. Seperti pemilik akun Bernama Linda Seregar SE SY ini misalnya.
“Y Bang…. Sdh byk jg Yg ngeluh lebih mendahulukan galon…,” tulis akun FB bernama Linda Seregar SE SY.
“Makanya ni jgn kt biarkan (Merdeka…!),”jawab Hamdani.
“Wah gawat tu pak. Seharusnya antrian mobil di dulukan ya dak pak,”tulis akun fb lainnya bernama Mar suneng.
“Memang seharusnya gitu bu,tp dak tau nih apa operatornya yg nakal atw ada yg intruksikan…??,”jawab Hamdani lagi.
Tidak hanya itu, berbagai komentar baik yang pro maupun yang kontrapun juga tampak membanjiri akun FB milik Anggota Komisi II DPRD Tanjabbar itu.”ya biasanya tatra ngomelin operator cos karna sibuk jadi gAkk ingt lg ada problem di pom ku,”tulis pemilik akun bernama Tatra Zola.”Plat merah belakangan ngisinya…galon warna warni diutamakan…heheheee…peraturan baru,”tulis akun FB bernama Azhar Aang.”Harusnya pak Hamdani bisa langsung menegur operator pom merlung karna ini sdh berlngsg sejak lama,”tulis akun FB bernama Rinto Situmorang.”Tak boleh tu pak am dio harus utamakan konsumen umum itu baru paa,”tulis akun FB bernama Muhammad Effendi.
Dari berbagai komentar beberapa pemilik akun FB yang kritis tersebut, Hamdani SE pun juga memberikan komentar tanggapan.
“Tugas kto brsmo utk melarangnyo dgn caro baik2,jgn smpai trulang lg d kmudian hr.”tulis Hamdani SE.