JAMBI–H. Bakri, anggota DPR RI dari Komisi V kembali diundang menjadi narasumber rapat koordinasi (rakor) Tim Inovasi Desa 2019.
Dipilihnya H. Bakri jadi narasumber dari unsur legislatif bukan tanpa alasan, selain bermitra dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia, dia juga sebagai fasilitator memberikan warna baru bagi pertumbuhan usaha milik pemerintah desa, seperti suntikan modal non Dana Desa untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Membahas soal suntikan modal ini kata Bakri, memang di Kementerian Desa ada program khusus bantuan BUMDes, tapi kata dia untuk mendapatkannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Kita harus ikuti aturan juga kalau mau dapat tambahan modal tidak semuanya gampang, makanya saya sering mengingatkan kawan-kawan di BUMDes untuk tertib adiministrasi dalam pengelolaan usaha, ” ungkap Bakri.
Soal keluhan BUMDes dalam Provinsi Jambi yang mengalami kesulitan untuk bermitra dengan perusahan, baik itu perusahaan milik daerah, milik negara, serta perusahaan swasta, juga dibahas Bakri dalam rakor, menurutnya hal ini akan dia bahas lebih lanjut di Komisi V DPR RI, serta pihak pemerintah pusat yang berkompeten. “Dominan laporan BUMDes yang saya terima itu untuk menjadi agen Gas LPG, nanti saya bicarakan dengan teman-teman di Komisi V dan mudah-mudahan ada solusi karena ini inovasi yang bagus dan bagi desa yang tidak berinovasi maka jelas akan tertinggal, ” ujar politisi senior PAN yang juga kembali mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI, Dapil Jambi, Nomor Urut 1, dari PAN ini. (yop)
 Tim Inovasi Desa 2019. Dipilihnya H. Bakri jadi narasumber dari unsur legislatif bukan tanpa alasan, selain bermitra dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonsia, dia juga sebagai fasilitator memberikan warna baru bagi pertumbuhan usaha milik pemerintah desa,)
