BATANGHARI – Sepertinya pembangunan jalur dua Kecamatan Muara Tembesi bakal gagal. Sementara sebelumnya Bappeda Batanghari pada 2016 lalu sudah membahas untuk pembangunan jalur dua Muara Tembess dan juga sudah mengelar rapat dengan warga setempat.
Masing-masing jalur jalan panjangnya satu kilometer, ke arah Kabupaten Sarolangun, Bungo dan Muara Bulian. “Pembangunan itu menggunakan dana APBN. Dan kita diharapkan bisa memastikan kesediaan pembangunan jalan dua jalur itu di tahun 2016 mendatang,” papar Hayatutul Islam yang saat itu masih mejabat Kepala Bappeda.
Pada Maret 2016 lalu Hayatul mengatakan, untuk tahap awal, Pemda melakukan sosialisai pembangunan jalan dua jalur kepada warga yang terkena dampak, dan membujuk untuk mendukung rencana tersebut. “Hasilnya, sebanyak 63 persen warga terdampak menyatakan setuju, dan 23 persen menyatakan setuju dengan catatan ada ganti rugi. Sementara sisanya sebanyak 14 persen tidak setuju,” paparnya. “Kita sudah melakukan rapat dengan tokoh masyarakat dan unsur pemerintahan dari Kecamatan Muara Tembesi termasuk kita mendapatkan angka itu dari Lurah Kampung Baru,” kata Hayatul saat menjabat sebagai Kepala Bappeda pada Maret 2016 lalu .
Perbedaan tanggapan masyarakat terkait pembangunan jalan dua jalur, menurut Dia hal yang lumrah. “Itulah yang menjadi tugas kita, meyakinkan warga agar semuanya setuju melalui komunikasi dan pembicaraan dengan mereka. Kita berharap itu bisa cepat diputuskan. Jika tidak, kita tidak akan mendapatkan dana itu. Dan tentu kita akan merugi,” ucapnya. Terkait jalan dua jalur, kata Dia, membutuhkan lebar 21 meter. Sementara kondisi lapangan, ruko dan bangunan di Simpang Tiga Tembesi mepet dengan jalan. Maka sudah bisa dipastikan sebagian tanah dan bangunan milik warga akan terkena imbas. “Itu sudah pasti. Tentu akan kita upayakan melakukan penggantian,” ungkapnya.
Sementara salah seorang warga Muara Tembesi kepada media Selasa (10/1) mengatakan warga Kelurahan Kampung Baru bersama pihak Pemda Batanghari, Camat Muara Tembesi, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat telah mufakat serta setuju kalau Tembesi akan dibangun jalur dua. Tapi hal ini belum juga terlihat tanda-tanda akan dibangun jalan tersebut. ” Kapan jalan kita (red- Tembesi) iko dibangun bang? Belum ado tando-tando akan dibangun. Padahal wargo sudah sepakat untuk setuju.” Ungkap Asri warga Tembesi bertanya-tanya.
Dan menurut informasi yang diperoleh, jalan jalur dua yang katanya akan dibangun ternyata gagal. Hal ini membuat warga merasa kecewa. ” Agak kecewa juga, tapi kita bisa berbuat apa semua itu tergantung pemerintah. ” Kata warga setempat.
Saat wartawan ini mananyakan hal tersebut kepada Sekretaris Bappada Batanghari, Mulawarman mengatakan belum mengetahui apakah dibangun apa dlgagal. ” Nanti kita lihat dulu DPA-nya dan kita selusuri, nanti abang kabari dindo.’ Tangapnya saat dikonfirmasi via ponsel.