MUAROJAMBI – Jembatan Kali Batas, Desa Pematang Gajah, Kecamatan Jambi Luar Kota (Jaluko), Kabupaten Muaro Jambi putus diterjang banjir bandang yang terjadi baru-baru ini.
Akibat jembatan satu-satunya jalur penghubung antara Kota Jambi dengan dusun yang dihuni mayoritas warga berpenghasilan dari perkebunan sayur, karet dan kelapa sawit ini putus membuat mereka semakin terpuruk, karena aktivitas transportasi angkutan hasil panen lumpuh total (hanya bisa dilalui sepeda motor-red).
Ironis, putusnya jembatan yang berada persis di RT 12, RW 002, Dusun Kali Batas ini sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir, namun sampai hari ini Jumat 7 Maret 2025 belum terlihat ada perbaikan dari pemerintah daerah setempat, lambannya realisasi perbaikan itu juga membuat peternak ayam pedaging dan petelur di daerah ini meradang karena tidak bisa mengangkut hasil panen mereka dalam jumlah besar. “Kami semakin saro, yang punyo mobil baik pribadi maupun angkutan kini jadi jimat bae di rumah dak biso lagi keluar, mau ngangkut hasil panen jugo pakai motor besaklah di ongkos, kalo dak cepat dibaiin jembatan ne biso-biso orang sudah lebaran kami masih puaso kareno dak biso lagi belanjo kebutuhan lebaran buah sawit, getah serto sayur dak biso dijual, ” keluh Sudarmono, warga dusun setempat dengan logat bahasa Jambi dalam wawancaranya bersama wartawan media ini, Jumat pagi 7 Maret 2025.
“Lengkap penderitaan warga kami, sudah jalan masih berbentuk tanah merah, kalo hujan becek berlumpur, panas berdebu kini lah jembatan pulak putus, lamonyo perhatian pemerintah raso jadi anak tiri pulo tinggal di Dusun Kali Batas ini, malu kami dengan warga Kota Jambi kareno wilayah kami berbatasan langsung dengan kota nampak nian kesenjangan pembangunannyo, ” keluh dia lagi.
Pantauan lapangan, lantaran belum mendapat respon dari pemangku kepentingan terhadap masalah jembatan putus ini, akhirnya warga berinisiatif secara swadaya membangun jembatan darurat dari kayu yang hanya bisa dilalui sepeda motor.
Melihat cuaca saat ini tidak menentu, warga Dusun Kali Batas semakin panik dan kwatir jika abrasi anak sungai disekitar jembatan putus semakin meluas hingga ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berada persis disekitar jembatan putus tersebut. “Jembatan kami ini putus lantaran diterjang banjir, kini kami semakin kwatir tebing-tebing dibibir anak sungai Kali Batas terus longsor lah mendekati kuburan, kepada pihak pemerintah terutama Bupati baru Pak Bambang Bayu Suseno kami sangat berharap mendengar keluhan masyarakat untuk segera membenahi jembatan Kali Batas yang menjadi satu-satu akses mobil keluar masuk dusun kami, ” sambung Mardianto warga lainnya. (yop)