Kasus KDRT Meningkat di Tanjab Barat

1325 views

img-20161226-wa0012rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL- Kasus kekerasan terhadap Ibu (Istri) di Kabupaten Tanjab Barat, Jambi, sepanjang tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2015. Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BKBPMP) Kabupaten Tanjung Jabung Barat menyatakan ada 13 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami kaum Ibu di tahun 2016 ini.

Kabid Pemberdayaan Perempuan Dinas Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan (BKBPMP) Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Ir. Erning Rosmiati membenarkan hal ini.” Kalau untuk kasus ibu pada tahun 2015 lalu ada 12 kasus. Dan tahun ini ada 13 kasus terhitung dari bulan Januari hingga Nopember 2016. Meningkat cuma satu kasus,”kata Erning Rosmiati.

Dia menuturkan, meningkatnya kasus kekerasan terhadap ibu ini didominasi oleh faktor ekonomi dan gangguan pihak ketiga dalam rumah tangga.”Laporan yang kita terima bukan saja dari kalangan masyarakat biasa, namun ada juga dari kalangan PNS,”jelasnya.

Dijelaskannya, upaya yang dilakukan BKBPMP Tajab Barat untuk menekan angka kekerasan terhadap wanita ialah dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Dalam sosialisasi tersebut, BKBPMP memberikan arahan bagaimana menciptakan keluarga yang nyaman dan harmonis serta meningkatan ketahanan dalam berkeluarga, jika hal hal tersebut dapat di realisasikan dalam kehidupan berumah tangga maka kekerasan terhadap ibu dan anak tidak akan terjadi.”Kemudian apabila ada kasus, kami selalu menanganin dan mendampingi ibu-ibu sampai

Ketingkat pengadilan,”terangnya.

Rosmiati menghimbau kepada para suami agar bisa berkomunikasi dengan baik serta menyayangi istri dan anak anaknya agar tidak lagi terjadi KDRT.

Sementara itu bupati Tanjung Jabung Barat H.Safral, Ms mengatakan, upaya Pemkab dalam mencegah terjadinya KDRT di Tanjab Barat ialah dengan membuat organisasi dasawisma PPK yang fungsinya membina para ibu rumah tangga.” Dibina termasuk juga memberikan kesadaran kepada semua pihak, karena yang membuat kekerasan itu kebanyakan dari bapak-bapak. Bukan ibu-ibu,” ungkapnya. (eko)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait