Kepala BNNK Jambi Sebut Kasus Narkoba di Tanah Pilih Pusako Betuah Turun Drastis

888 views

 

AKBP Agus Setiawan

Kota Jambi – Kejahatan narkoba tidak pandang bulu, cuaca dan musim, apa lagi di masa pandemi covid-19 semakin bervarian yang membuat narkoba tidak mau kalah.

Dari berita yang terdapat di Sumatera Selatan bahwa rekan-rekan BNN pusat menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu sebanyak 170 kilo dan puluhan ribu pil ekstasi yang akan mengedarkan barang tersebut ke wilayah di provinsi Jambi.

Kepala BNN Kota Jambi, AKBP Agus Setiawan saat di konfirmasi awak media mengatakan bahwa pihaknya telah memonitor pintu masuk dari segala arah, seperti dari arah Riau, Medan, Aceh melalui pintu masuk tungkal jambi.

“Penyebarannya narkoba di masa pandemi sekarang ini secara teori kriminalitas bahwa ada banyak tangkapan besar itu merupakan tempat yang rawan. Bukan berarti tidak tangkapan tidak ada yang lebih aman, karena itu laporan langsung,” katanya, Selasa (26/01/21).

Diketahui BNN Kota Jambi akan launching kegiatan di RBM dengan membentuk satu sinergitas kegiatan BNN yakni 3 pilar berjalan bersamaan yang akan mempersempit pergerakan para penjahat antara pengedar narkoba dan pengguna.

Mengenai masalah tren peningkatan secara data statistik dirinya belum bisa bicara secara pasti, namun di perkirakan bakal semakin banyak persona narkoba ini.

“Logikanya, semakin banyak orang yang masuk ke sini, berarti barang semakin banyak, buktinya yang kami tangkap minggu kemaren sebanyak 170 dan puluhan ribu ekstasi dan itu mengisyaratkan kepada masyarakat untuk lebih waspada lebih mengencangkan diri untuk jauhi narkoba,” terangnya.

Narkoba di kalangan pelajar juga belum bisa terdeteksi pada jam pelajaran sehingga BNN tidak bisa mengkategorikan pelajar sebagai pengguna. “Kita lakukan razia saat jam sekolah, namun kasihan kepada pelajarnya nanti dalam proses belajar. Kita jangan terlalu ekstrim juga bagi pelajar yang di bawah umur,” tuturnya.

Agus juga menghimbau bagi para pelajar agar hidup sehat 100% agar dapat menjauhi narkoba. “Karena pelajar gunanya untuk belajar bukan mempelajari hal yang negatif, karena hidup sehat lebih enak,” harapnya.

Dirinya menambahkan, prevalensi kota jambi sudah turun jauh menjadi peringkat 26 dari 4 se-Indonesia dengan indikator sampling dari penggunaan di berbagai golongan masyarakat.

“Penurunan tersebut di ambil dari survei Lipi dan BNN pusat di tahun 2020 untuk data pemakai. turunnya penggunaan dari sekian puluh ribu menjadi sekian ribu yaitu hasil dengan jumlah yang sama,” tutupnya. (Dre)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait