Al Haris : Saya Tidak Pernah Mengusir Mahasiswa di Mess Merangin, IKM Harus memberikan solusi
rakyatjambi.com, MERANGIN – Sikap pengurus Ikatan Keluarga Merangin (IKM) Jambi terhadap sejumlah mahasiswa penghuni Mess Pemda Merangin di Jalan Kapten Patimura RT 34, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, menyulut amarah Bupati Merangin Al Haris.
Kekesalan orang nomor satu di bumi tali undang tambang teliliti ini berkaitan dengan kabar buruk yang dia dengar, bahwa pengurus IKM telah meminta delapan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Provinsi Jambi penghuni Mess mengosongkan Mess tanpa memberikan solusi. Bukan tidak wajar jika seorang bupati menentang sikap tersebut, karena persoalan itu erat kaitannya dengan nama baik bupati, institusi pemerintahan Merangin serta nasib generasi bangsa harapan Kabupaten Merangin, yang saat ini sedang menuntut ilmu.
Bahkan Bupati sendiri mengaku kesal dan meneyebutkan bahwa dirinya tidak pernah punya niat untuk mengusir mahasiswa yang tinggal di Mess Pemda Merangin tersebut. “ Kita tidak pernah mengusir Mahasiswa yang tinggal di Mess Merangin itu, pihak kita (Pemerintah, red) memang telah menyerahkan pengelolaan asset tersebut dengan pihak Ikatan Keluarga Merangin tapi bukan berarti mereka bisa semena-mena, ” ungkap Bupati, saat dikonfirmasi rakyatjambi.co diruang kerjanya (21/9).
Selain itu, Bupati juga mengatakan, jika ingin mengusir sejumlah Mahasiswa yang tinggal di Mess Merangin, pihak IKM seharusnya memberikan solusi untuk mencari kontrak kepada mereka.
“ Jika ingin mengusir Mahasiswa yang tinggal di Mess Merangin itu, pihak IKM harus mencari sulusi dan tolong berikan kontrak untuk tempat tinggal mereka,” tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kebijakan IKM meminta penghuni Mess mengosongkan tempat tinggal mereka dengan alasan akan melakukan renovasi gedung ini terjadi setelah IKM mendapat mandat pengelolaan Mess dari Pemda Merangin, sayangnya permintaan tersebut tidak disertai solusi seperti yang dikehendaki bupati agar menyediakan tempat tinggal mahasiswa yang notabenenya berasal dari kalangan keluarga kurang mampu.(anto)