–Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Eko wijaya–
rakyatjambi.co,TANJAB BARAT – Kakak Kandung Bupati Tanjung Jabung Barat H. Safrial, MS, M, yakni Yazid Siregar (63), warga RT. 04 Kelurahan Merlung Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjab Barat ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pada rabu (29/6) sekira pukul 16.30 wib.“Harapan saya mudah-mudahan penegak hukum cepat menemukan pelakunya, dan tegakkan hukum sesuai aturan yang berlaku,”ungkap Bupati Safrial seusai prosesi pemakaman Almarhum kamis (30/6/16).
Bupati menyebut, dirinya mengetahui jika Almarhum M. Yazid menjadi korban pembunuhan, setelah mendapatkan telepon dari pihak keluarga di Kampung halamannya.“Saya ditelepon dari kampung, berita pertama beliau (almarhum,red) ditembak. Kita juga bingung, ternyata luka bocor di kepala itu, yang seperti terkena peluru, berasal dari senjata tajam berbentuk bulat, seperti gancu dan juga luka akibat terkena dodos alat untuk memanen sawit,”beber Safrial, adik kandung Korban.
Kata Bupati, keseharian dari Korban hanya berkebun, hubungan baik. “Pada hari dimana musibah menimpa beliau, beliau sedang ninjau kebun, kebetulan pada hari itu, ada orang ngambil balok di lahan orang tua kami. Pada saat pulang itu lah kejadiannya. Padahal anak buah beliau masih dilokasi,” jelasya.
Bupati mengatakan Untuk waktunya sekitar jam 02.00 wib atau jam 03.00 wib sore. menurut keterangan polisi dan orang kesehatan, kejadian masih baru.“Badan almarhum saat ditemuakan sekira jam tersebut masih lemas,”tuturya.
Terpisah menurut kakak kandung korban H. Mihran Siregar, dirinya mendapatkan informasi dari pak zikwan orang yang membersihkan kebun orang tua Korban.“Pak bupati ditelepon tapi nggak diangkat. Jadi kata pak zikwan kepada saya, coba abg kelapangan. Saya telepon pak kapolsek, kapolsek pun mengerahkan anggota kelapangan,” katanya.“Pak zikwan ini mengambil kayu balok dikebun orang tua kami, alat berat masih didalam pada saat pulang, dirinya melihat korban, dan langsung menelepon terus mengatakan kalau pak Yazid ditembak. Taunya itu pak yazid, pakzikwan tau dari bujang putih anak buah almarhum dilapangan,”tambahnya.
Diungkapkannya, saat pertama ditemukan almarhum tergeletak dibawah pohon sawit, pisau tertancap ketanah, tas disamping, motor masih berdiri dijurang. “Anehnya dijurang kok berdiri dengan posisi kontak mati,” paparnya.
Disoal apakah ada motif balas dendam atau tidak ada kesengajaan?, ia mneyebut kalau untuk itu tidak tahu.” Maklumlah pak yang namanya manusia inikan kita tidak tau pikirannya, bagaimana. Dan juga barang-barang milik korban tidak ada yang hilang,”sebutnya.
Sebagaimana diketahui, kakak kandung Bupati Tanjab barat sendiri ada 5 (lima) bersaudara. H. Mihran, H. M. Yazid (alm), H. Suhai, H. Safrial (bupati) dan Mulyani Siregal (Wakil Ketua DPRD).
Terkait dengan hal ini pula, Insiden ini bermula sekira pukul 16.30 rabu (29/6) warga Kebun Kelapa Sawit Dusun Sungai Langir RT. 05, Desa Badang, Kecamatan Tungkal Ulu Kabupaten Tanjab Barat digemparkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yg diduga akibat dari Tindak Pidana Pembunuhan.
Ternyata mayat tersebut adalah M. Yazid Siregar (63), warga RT. 04 Kelurahan Merlung Kecamatan Merlung Kab. Tanjab Barat yang juga diketahui kakak dari Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat H. Safrial, MS
Ditemukanya korban bermula, Pada hari Rabu Tanggal 29 Juni 2016 sekira pukul 16.30 wib, Istri Korban mendapat telepon dari saksi bahwa Korban ditemukan dalam kondisi duduk didekat pohon kelapa sawit dengan posisi terlungkup dgn bersimbah darah. Atas kejadian tsb kemudian Istri Korban dan para saksi melaporkan ke Polsek Merlung,”ujar
saksi yang enggan disebut namanya.
Kata saksi dengan adanya Laporan tersebut, kemudian Anggota Polsek Merlung, bersama dengan Polsek Tungkal Ulu, mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), Di TKP ditemukan korban dalam keadaan duduk dengan posisi kepala terlungkup dan ditemukan banyak darah di TKP dan korban dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian Korban dibawa ke Puskesmas Merlung untuk visum.“Ditempat kejadian ditemukan 1 ( Satu ) buah senjata tajam jenis Golok, Hp pak Yazid, Tas, motor, ” tukas saksi.
