TANJAB TIMUR, RJC – Optimis menatap Pilkada serentak 2024, Hj Dillah Hikmah Sari atau Dilla Hich sudah menyiapkan berbagai program terobosan untuk membangun Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Dilla sangat memahami persoalan yang dihadapi Tanjabtim. Itu karena Dilla bersama timnya sejak lama terus berkeliling daerah guna menyerap langsung aspirasi warga. Ia sudah memetakan titik persoalan hingga yang paling krusial.
Kemampuan memotret kelebihan dan kekurangan daerah itu tak ujug – ujug. Selain turun langsung ke lapangan hingga ke pelosok desa, Dilla diuntungkan adanya bimbingan dan masukan dari sang ayah; H Abdullah Hich, bupati Tanjabtim dua periode dan Romi Hariyanto bupati saat ini. Hich merupakan bupati yang dikenal berhasil meletakkan pondasi pembangunan paling fundamental. Ia tokoh sentral awal pemekaran daerah itu pada 1999 hingga 2011. Sedangkan Romi penerus Abdullah Hich yang dikenal merakyat dan inovatif menyiasati tingginya tuntutan pembangunan di tengah keterbatasan anggaran.
Dilla menyerap dua strategi saling mendukung antar dua pemimpin Tanjabtim itu. Jika dahulu Abdullah Hich menghadirkan pembangunan dasar dengan prioritas kuantitas, Romi lebih pada penyediaan sarana prasarana dengan prioritas kualitas. “Kalau dulu pak Abdullah Hich bangun jalan cukup aspal karena memang prioritasnya membuka aksesibilitas dahulu, sedangkan Bang Romi sudah harus bangun jalan beton karena mengutamakan kualitas. Keduanya ada alasan mendasar,” kata Dilla.
Saat pak Hich membuka akses 93 desa dan kelurahan di 11 Kecamatan hingga ibukota kabupaten, memang belum dibutuhkan rigid beton. Saat itu perkebunan kelapa sawit baru mulai. Makanya program bantuan bibit, pupuk, alsintan dan sebagainya cukup gencar di masa itu. Kendaraan tonase besar juga masih terbatas.
Sedangkan saat Romi memimpin kondisi perkebunan kelapa sawit sudah berproduksi. Kendaraan besar sudah sangat banyak, termasuk produksi sektor perikanan maupun pertanian lainnya. “Makanya pemerintahan Bang Romi menitikberatkan pada kualitas,” ujar Dilla.
Sebab itulah Dilla memaklumi soal masih adanya beberapa ruas jalan rusak. Ruas – ruas itu bukan tak pernah dalam kondiis baik. Hanya saja karena masih konstruksi aspal tak cukup kuat lagi menahan beban angkutan. “Bang Romi sadar betul bahwa dia harus bijak mengelola anggaran yang terbatas dengan ekspektasi masyarakat yang begitu tinggi,”jelasnya.
Menanggapi sejumlah kritikan di media sosial tentang jalan di Sadu yang sulit dilewati saat musim penghujan, Dilla menyebut hal itu normal saja. Namun Dilla mengingatkan bahwa akses menuju jalan itu selama ini memang tidak tersedia. Keluar masuk wilayah itu selama ini didominasi akses perairan. Makanya pemerintah membuka akses itu. Hanya saja memang Belum bisa sempurna karena memang anggaran yang terbatas. “Inhaallah akan segera kita tuntaskan jika masyarakat mempercayakan kepada kami. Kami akan lanjutkan apa yang sudah direncanakan Bang Romi,” kata Dilla.
Secara pribadi Dilla sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Romi selama ini. Dilla melihat keseriusan Romi meningkatkan taraf hidup masyarakat. “Beliau tak pernah menyerah dengan keadaan. Bayangkan saja demi memenuhi harapan masyarakat beliau membuat banyak terobosan salah satunya menggandeng swasta dalam pembiayaan pembangunan,” imbuhnya.
Jika masyarakat mempercayakan kepemimpinan selanjutnya ke pundaknya, Dilla Hich akan berupaya menerapkan pembangunan berbasis kolaborasi. “Semua pihak akan kita libatkan termasuk para pendahulu yang sangat memahami dinamika perjalanan daerah ini, mohon doa seluruh masyarakat,” tutupnya.(Rudi)