TANJAB BARAT -Saat ini 1 pasien dalam pengawasan (PDP) yang ada di kabupaten Tanjab Barat yang dikabarkan dugaan positif covid 19.
Terkait hal tersebut, Tim Gugus Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggelar konferensi pers, Rabu (7/4/20).
Juru Bicara Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Taharuddin, membenarkan di Tanjabbar ada seorang pasien yang di nyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Diakuinya, bahwa Pasien tersebut telah dilakukan rapid tes, dan hasil dari rapid tes tersebut, memang sudah timbul gejala positif ada virus di tubuhnya. Namun dirinya belum bisa menyebutkan apakah Virus Covid 19 atau bukan.
” Dari hasil rapid test yang kemarin, yang pasti di tubuhnya ada virus, tapi virus tersebut belum dapat dipastikan apakah itu covid 19 atau jenis lainnya. Saat ini pasien di rawat inapkan di RSUD Daud Arif,” Ungkapnya.
Lanjut dikatakannya, bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Provinsi Jambi agar yang bersangkutan dapat dilakukan pengecekan lebih lanjut.
” Hari ini katanya tim dari Jambi telah meluncur ke Tanjabbar untuk nantinya dilakukan swab tes. Nanti akan ketahuan apakah yang bersangkutan positif atau negatif, sementara butuh waktu juga untuk melakukan swab tes. Karena yang bisa melakukan di Jakarta dan ini paling cepat kira-kira seminggu ini proses pemeriksaan terhadap spesimen yang kita ambil untuk swap tes tadi,” Terangnya.
Ditambahkannya, langkah yang saat ini di lakukan tim medis kesehatan Tanjabbar telah menyelusuri riwayat keberadaan yang bersangkutan terlebih dalam waktu tiga hari sebelum dirinya diyatakan PDP.
” Artinya tiga hari terakhir kemarin yang kita nyatakan PDP, kemarin-kemarin ini yang bersangkutan sudah sampai mana dia melakukan kontak. Supaya mata rantai dan pada penyebaran ini bisa dideteksi lebih awal karena ini pula sudah dilakukan oleh tim medis,” Jelasnya.
Sementara itu, Ketua Gugus, Agus Sanusi juga hadir dalam konferensi pers tersebut juga menerangkan bahwa sebelumnya pasien tersebut baru pulang dari Jakarta. Pasien tersebut merupakan seorang perempuan berusia 47 Tahun warga Tanjabbar.
” Pasien ini sebelum dinyatakan PDP juga telah dinyatakan ODP yang memiliki gejala berat yaitu sesak nafas. Karena itulah, dilakukan Rapid Tes dan hasil tes diawal tidak ada gejala atau negatif. ” Jelas Agus.
Namun, setelah tujuh hari berikutnya kembali dilakukan rapid tes, pada pasien tersebut menimbulkan gejala antibodi di tubuhnya dan hasilnya positif ada virus.
Bahkan,sesuai yang disampaikan dari hasil rapid test bahwa yang PDP di dalam tubuhnya sudah terbentuk antibodi, yaitu terdapat satu virus.nsmun belum bisa menyatakan itu virus Corona atau bukan.
” Untuk lebih meyakinkan spesimen melalui tes swab dan butuh waktu. Yang pasti tim dari provinsi Jambi saat ini sudah ke Tanjabbar, akan merapatkan hal ada semacam apa lendir sampel baik itu dari tenggorokan.” Cetusnya (by)