MUARASABAK, RJC – Sepanjang 10,8 KM tanggul Sungai Simpang kiri Kecamatan Mendahara Ulu hampir selesai. Pembangunan tanggul itu adalah ikutan dari normalisasi sungai yang menjadi poros utama jalur transportasi penghubung sembilan desa.
Tampak sejumlah alat berat masih berada di lokasi. Bupati Tanjab Timur H Romi Hariyanto yang meninjau pekerjaan itu diberitahu bahwa pekerjaan normalisasi tinggal finishing saja. Sepanjang pinggiran sungai yang kini tampak lebih lebar, terlihat tanggul yang meninggi dan dipastikan mampu menahan air tidak masuk ke perkebunan warga di kedua sisinya.
Begitu pula saat tiba di balai Desa Sungai Beras, sejumlah warga yang sengaja mengundang bupati, menyampaikan bahwa mereka sangat berterima kasih atas pembangunan tanggul, khususnya tanggul Sungai Apok sepanjang 7,8 KM. Selain menjadi penghalang masuknya air asin ke perkebunan warga, tanggul tersebut juga menjadi jalan akses ke kebun warga. “Alhamdulillah kami sangat senang, tanggul ini sangat bermanfaat dan akses jalan ke kebun pun menjadi lebih mudah,”kata Ahmad Yani, perwakilan warga.
Kehadiran bupati Romi juga dimanfaatkan warga untuk menyampaikan aspirasi mereka. Dari pertemuan Rabu (12/8) siang itu, sejumlah warga meminta Romi juga meneruskan tanggul sepanjang 4 KM lagi di sebelah tanggul yang baru dibangun. Lalu ada pula permintaan jaringan listrik dan jalan menuju Desa Sungai Beras dari arah kecamatan Geragai. Menjawab permintaan tersebut Romi berjanji akan mengupayakan agar poros jalan yang ada sedapat mungkin ditingkatkan dengan perkerasan. Namun rencana Pemkab akan ada perubahan arah karena alasan beririsan dengan hutan lindung gambut.
Selain meminta pembangunan fisik, perwakilan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang selama ini berfokus pada persoalan karhutla justru meminta sepeda motor untuk operasional pengawasan. “Kalau motor untuk patroli karhutla saya seratus persen mendukung, InsyaAllah segera kita adakan, namun yang paling penting membangun kesadaran masyarakat pentingnya menghindari karhutla,” ucap bupati. (4N5/doc)