Pemkab Diminta Warga Perbaiki Infrastruktur di Kampung Nelayan

1267 views

IMG-20170214-WA0006

Laporan Wartawan rakyatjambi.co, Eko wijaya

rakyatjambi.co,KUALA TUNGKAL– Warga Kelurahan Kampung Nelayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mengeluhkan kondisi sejumlah infrastruktur jalan dan jembatan yang sudah lapuk dan rapuh karna dimakan usia.

Mereka khawatir bila tidak segera dilakukan perbaikan maka dapat mengancam keselamatan penduduk sekitar, mengingat sebagian besar jalan di wilayah Kampung nelayan menang berbentuk jembatan.

Salah seorang warga sekitar, Ambok Dalek (42) mengatakan, tiang-tiang pondasi beberapa jembatan di RT 09 sudah lapuk berkarat, keropos dan rawan ambruk. Sehingga dibutuhkan perbaikan segera untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Oleh karenanya, selaku warga Ia amat berharap, Pemerintah cepat melakukan perbaikan sehingga tidak berdampak pada penurunan ekonomi masyarakat. Warga sekitar mengeluhkan keadaan jembatan yang rusak sudah lama, perbaikan demi perbaikan dilakukan swadaya masyarakat.

Ambok Dalek mengungkapkan, dirinya merasa selama ini Kampung Nelayan dapat dikategorikan kampung tertinggal lantaran kondisi infrastrukturnya yang buruk.”Selama ini kami masuk kategori tertinggal. Seiring dengan program akan dijadikannya wilayah ini sebagai kampung percontohan dan kampung wisata kuliner bahari, semoga ini menjadi awal perubahan bagi kemajuan Kampung Nelayan,”kata Ambok Dalek kepada Halo Jambi.

Menanggapi keluhan warga kampung nelayan ini, Wakil Bupati Tanjabbar H. Amir Sakib meminta Bidang Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang untuk segera melakukan upayakan perbaikan darurat sejumlah jalan jembatan yang terputus menjelang untuk dibangun kembali jembatan tersebut.

Dari aspek ketersediaan pelayanan publik terutama infrastruktur jalan dan jembatan, Kampung Nelayan masih sangat ketinggalan. Karena berada diatas sungai atau bibir sungai, sebagian besar ruas jalan berbentuk jembatan beton dan kayu, selebihnya jalan tanah atau jalan beraspal tapi sebagian besar dalam kondisi rusak baik akibat tergerus erosi pasang surut.

Di salah satu contoh jalan jembatan kayu sepangan lebih kurang 50 meter di lorong H. Ibrahim RT 09, kondisinya sangat memperhatinkan. Bahkan dapat dikatakan tak layak. Demikian juga diberapa jalan kayu penghubung antara jalan induk. Kondisi seperti ini mengancam keselamatan terlebih bagi anak-anak yang tinggal di wilayah tersebut.

Selanjutnya jembatan/jalan Bawal yang dibangun pada 10 Juli 2000 silam, kondisinya juga lapuk dan keropos, dimana semen dan behelnya berkarat dan sudah banyak yang sempal, setidaknya ada 3 ruas yang jebol bahkan memutus jalan tersebut mencapai 3 meteran.

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait