KOTA JAMBI – PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama dengan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), didukung Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Jambi, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Jambi (Pemkot Jambi), PT Phintraco Sekuritas, PT FAC Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, dan PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia melakukan Seremoni Penandatanganan Pencanangan 1.000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Jambi Investor Saham dan Peresmian Galeri Investasi Syariah BEI STAI Ma’arif Jambi pada hari Rabu (30/08).
Bertempat di aula griya mayang, rumah Dinas Wali Kota Jambi, Kota Jambi seremoni penandatanganan Program literasi dan edukasi pasar modal bertajuk Sadar Investasi dan Gerakan Inklusi Kota Jambi
(SIGINJAI) ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan oleh Kantor Perwakilan BEI Jambi hingga
mencapai minimal 1.000 ASN Kota Jambi yang berpartisipasi.
Walikota Jambi H. Syarif Fasha
menyampaikan bahwa Pemkot Jambi sangat mendukung kegiatan edukasi dan literasi kepada ASN Kota Jambi agar para ASN dapat mengenal investasi di pasar modal dengan baik serta benar.
“Mudah-mudahan ini bermanfaat dan memberikan peningkatan kesejahteraan bagi ASN dan bagi mahasiswa dan ini akan jadi pionir bagi adik-adik mahasiswa yang lain untuk merangsang mereka mengedukasi mereka sehingga mereka nanti tertarik untuk melaksanakan investasi di bidang pasar modal nanti,” katanya.
Direktur BEI Sunandar menyatakan “Pencanangan 1.000 ASN Kota Jambi Investor Saham dan Peresmian Galeri Investasi Syariah BEI STAI Ma’arif Jambi adalah bukti komitmen BEI dalam meningkatkan literasi serta inklusi pasar modal di kalangan ASN Kota Jambi.
Sunandar menambahkan, jumlah investor dalam negeri di pasar modal Indonesia tumbuh secara signifikan sepanjang tahun 2023. Sampai dengan 23 Agustus 2023, jumlah investor pasar modal adalah 11.538.536 Single Investor Identification (SID) dan jumlah investor saham sebesar 4.935.215 SID. Per Juli 2023, Provinsi Jambi sendiri memiliki 109.067 investor pasar modal dan 47.794 investor saham.
Namun di sisi lain, masih terdapat masyarakat yang terjerat investasi dan pinjaman ilegal. Sehingga pemahaman akan pengelolaan keuangan dan investasi yang baik sekaligus benar perlu diberikan agar dapat merencanakan kehidupan yang lebih baik adalah investasi di pasar modal.
Melalui program ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat di Kota Jambi khususnya ASN. Lebih lanjut Sunandar menyatakan harapannya agar sinergi, serta kolaborasi antar pemangku kepentingan di seluruh Indonesia dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat semakin berperan aktif dalam mengembangkan pasar modal Indonesia.
Program pencanangan ini juga sejalan dengan kampanye “Aku Investor Saham” yang bertujuan untuk mendorong peningkatan jumlah investor, sehingga semakin banyak masyarakat bisa menikmati potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia. Diharapkan ke depannya sinergi serta kolaborasi antar stakeholders dapat semakin meningkat dan seluruh pihak dapat berperan secara aktif mengembangkan pasar modal Indonesia.
Terlebih lagi, pemahaman dan sosialisasi terkait keuangan serta investasi yang legal di pasar modal dapat ditingkatkan, serta memperluas cakupan penyebaran informasi pasar modal kepada masyarakat umum khususnya kepada ASN di Kota Jambi. (Dre)