PENGABDIAN PADA MASYARAKAT FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JAMBI

1196 views

Pendidikan Pemilih Pemula di Pemilu 2019 Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 10 Tahun 2018 Tentang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Oleh :
Rahayu Repindowaty Harahap, S.H., LL.M, Mochammad Farisi, S.H., LL.M,
Akbar Kurnia Putra, S.H., M.H, Novianty, S.H., LL.M, Budi Ardiyanto, S.H., M.H

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Pasal 448 Ayat 1 Bab. XVII menegaskan bahwa pemilu diselenggarakan dengan partisipasi masyarakat. Poin ini menunjukkan partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator penting penyelenggaraan pemilu. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat maka perlu digalakkan sebuah gerakan muda cerdas memilih.
Pendidikan pemilih melalui Gerakan Muda Cerdas Memilih (Gemadalih) ini menitikberatkan sosialisasi pada segmen/basis pemilih pemula berdasarkan PKPU No 10 Tahun 2018. Setelah diberikan materi-materi pemilu dan demokrasi, nantinya peserta kegiatan tersebut diharapkan dapat mensosialisasikan pada kelompok/komunitas di lingkungannya masing-masing.
Gerakan ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali kesadaran positif pemuda agar mau menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana serta penuh tanggung jawab. Adapun tujuan dari Gemadalih ini adalah: 1. Meningkatkan kualitas proses pemilu dan demokrasi, 2. Meningkatkan partisipasi pemilih, 3. Meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi, 4. Menambah mitra kerja penyelenggara pemilu dalam hal sosialiasi di masyarakat, 5. Menumbuhkan komunitas/kelompok pemuda ditengah masyarakat yang sadar terhadap pentingya demokrasi.
Permasalahan Mitra
Pemilih pemula adalah mereka yang akan memasuki usia memilih dan akan menggunakan hak pilihnya untuk pertama kali dalam pemilu. Dengan siklus pemilu di Indonesia yang digelar setiap lima tahun sekali, maka kisaran usia pemilih pemula adalah 17-21 tahun. Pemilih pemula umumnya masih duduk di sekolah menengah atas atau sederajat dan mereka yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Pemilih pemula yang berstatus mahasiswa merupakan elemen penting dalam struktur dan dinamika politik dan demokrasi. Mereka memiliki potensi besar sebagai penggerak perubahan karena mempunyai horizon atau cakrawala yang luas diantara masyarakat.
PPM ini akan melakukan kegiatannya sosialisasi dan pendidikan pemilih ke komunitas-komunitas atau organisai-organisasi kemahasiswaan di Provinsi Jambi. Pemilih pemula yang berstatus mahasiswa penting mendapat sosialisasi dan pendidikan pemilih karena mereka akan mengisi struktur pemilih dalam jangka waktu yang sangat lama. Edukasi secara terus menerus dibutuhkan agar kepercayaan mereka terhadap pemilu sebagai instrumen demokrasi makin kuat dan mendalam.

Tujuan Dan Luaran
Tujuan dilaksanakan PPM ini melalui kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih khususnya di segmen pemilih pemula dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas dalam menggunakan hak pilih. Adanya komunitas kepemudaan yang peduli terhadap pemilu dan demokrasi adalah sangat penting bagi dinamika pematangan demokrasi. Entitas ini dapat membangun wacana, menggerakkan partisipasi dan melahirkan kritik – autokritik tentang narasi-narasi besar pemilu dan demokrasi. Eksistensi entitas ini akan memperkuat sisi masyarakat sipil untuk berkontribusi secara langsung bagi penguatan demokrasi.
Adapun luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah embrio komunitas atau organisasi kemahasiswaan yang peduli dengan isu-isu pemilu dan demokrasi. Embrio ini kemudian diharapkan tumbuh dan berkembang secara mandiri. Dalam jangka panjang, entitas ini dapat menjadi mitra strategis penyelenggara pemilu dan masyarakat untuk bersama-sama membangun mutu pemilu dan demokrasi.

Metode Pelaksanaan
Guna meningkatkan pemahaman pemilih pemula pada komunitas dan organisasi kemahasiswaan maka perlu dilakukan sosialisasi dengan metode electiontainment yaitu sosialisasi dengan cara mengibur dan menyenangkan dengan materi-materi; 1. Hakekat demokrasi, pemilu dan partisipasi, 2. Pemahaman tentang teknis tahapan pemilu yang strategis, 3. Pengenalan peserta pemilu, dan materi lain yang relevan.
Pemberian materi sosialisasi antara lain dengan metode : a. Simulasi, b. Bermain peran, c. Diskusi kelompok, d. Ceramah tiktok. e. Alat bantu (visual dan non visual), f. Kampanye gerakan sadar demokrasi di media sosial. Setelah mendapatkan materi sosialisasi, diharapkan peserta mendapatkan pemahanan dan setelahnya menjadi mitra penyelenggara membantu melakukan sosialisasi dilingkungan masing-masing.

Waktu Pelaksanaan
Pengabdian Pada Masyarakat melalui program Gerakan Sadar Demokrasi ini sasarannya adalah segmen pemilih pemula yang tergabung dalam sebuah komunitas atau organisasi kemahasiswaan. Ada beberapa komunitas/organisasi kemahasiswaan yang dituju yaitu; Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KOPIPEDE) Provinsi Jambi, BEM Poltekkes Kemenkes Jambi, BEM Fakultas Hukum Unja, BEM Fisipol Unja, BEM Universitas Batanghari, dsb. Kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih dilakukan mulai dari bulan Maret sampai dengan Agustus 2019.

Hasil dan Luaran yang Dicapai
Sosialiasi dan pendidikan pemilih yang telah dilaksanakan menggunakan metode electiontainment dimana sosialisasi dilakukan dengan cara menghibur dan menyenangkan, yaitu; 1. Kegiatan sosialisasi dengan metode ceramah tik-tok
Pada kegiatan ini narasumber menjelaskan tentang hakekat demokrasi, pemilu dan partisipasi pemilih pada Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KOPIPEDE) serta BEM Poltekkes Kemenkes Jambi. Penjelasan mengenai materi dijelaskan dengn cara menyenangkan dan menghibur, pertama dimulai dengan ice breaking games-games yang menarik dan lucu, setelah suasan segar dan semangad maka diberikan materi dengan pertanyaan-pertanyaan provokatif yang langsung bisa dijawab oleh para peserta, peserta yang mampu menjawab dengan benar akan diberikan hadiah berupa pin gerakan sadar demokrasi. Dengan metode ini para peserta tidak bosan dan dapat mengerti materi dengan baik.
2. Kegiatan simulasi atau bermain peran
Sosialisasi dan pendidikan pemilih dengan metode ini, yaitu mengajak peserta dari KOPIPEDE maupun BEM Poltekkes Jambi untuk melakukan simulasi pencoblosan di TPS, para peserta bermain peran menjadi putugas KPPS ataupun masyarakat yang akan mencoblos surat suara. Simulasi ini dilakukan se-real mungkin dengan membawa alat-alat seperti kotak suara, bilik suara, kertas suara, paku, dll. Dengan simulasi ini diharapkan peserta benar-benar memahami teknis pemungutan suara di TPS sehingga akan mudah menjelaskan kepada masyarakat yang lain.
1. Kegiatan diskusi
Dalam kegiatan ini sosialisasi dan pendidikan pemilih dilakukan dengan berbagai macam forum diskusi seperti memanfatkan momen debat pemilihan presiden dan wakil presiden diselengarakan acara nonton bareng bekerjasama dengan TVRI Jambi dan KPU Provinsi Jambi, dilanjutkan dengan forum diskusi dengan anggota KOPIPEDE, BEM Poltekkes dan para Presiden BEM dari 10 Kampus serta 10 Ketua Organisasi Kepemudaan.
2. Kegiatan menggunakan alat bantu visual
Sosialisasi dan pendidikan pemilih pada KOPIPEDE dan BEM Stikes Jambi juga dilakukan menggunakan alat bantu visual, seperti mendownload video-video dari youtube ber-genre milenial tentang demokrasi dan kepemiluan, selain itu juga kami bekerjasama dengan KPU Provinsi Jambi untuk melaksanakan Nonton Bareng Film Suara April di Bioskop Cinema 21 Mall WTC Jambi. Disamping itu kami juga bekerjasama dengan JekTV Jambi membuat video pendek berisi motivasi memilih yang kemudian ditayangkan di televisi lokal Jambi dan youtube.
3. Kegiatan kampanye
Gerakan sadar demokrasi dengan melakukan sosialiasi dan pendidikan pemilih dilakukan dengan beragam metode tidak hanya didalam ruangan tetapi juga dengan turun kelapangan atau dimedia baik electronik maupun media social. Seperti misalnya mengajak anggota KOPIPEDE untuk mengikuti kegiatan Pemilu Run yang diselenggarakan oleh KPU Prov. Jambi, mengikuti kegiatan Multaqo MUI tentang kepemiluan, dan mengikuti dialog di JambiTV membahas mengenai Putusan MK terkait PHPU 2019.

Simpulan dan Saran
Gerakan sadar demokrasi pada segmen pemula sangat penting untuk dilaksanakan, karena generasi muda adalah generasi yang akan menjadi estafet pembangunan bangsa kedepan. Untuk itu Pengabdian Pada Masyarakat melalui sosialisasi dan pendidikan pemilih tentang demokrasi dan kepemiluan ini sangat tepat dilaksanakan dengan metode electiontaiment yang menyenangkan dan menghibur. Dan seperti tujuan PPM ini bahwa sasaran/mitra yang telah dibekali ilmu akan menjadi relawan dan mampu menjelaskan tentang hakekat dan pentingnya demokrasi pada komunitas-komunitas mahasiswa lainnya. Sehingga kualitas demokrasi dan pemilu di Indonesia khususnya di Jambi menjadi semakin baik.

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait