Merangin – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahwa Indonesia menuju negara dalam kelompok berstruktur lansia (ageing population) sehingga harus disiapkan langkah-langkah strategis untuk antisipasi seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia.
“Mengutip data dari Badan Pusat Statistik pada 2015 jumlah populasi lansia di Indonesia mencapai 25,48 juta jiwa setara dengan 8,03 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa. Ini jumlah yang sangat besar,” papar Mensos saat menghadiri Acara Puncak Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Kabupaten Merangin, bersama Gubernur Jambi H. Zumi Zola Zulkifli Senin ( 15/5/2017 ).
Data PBB menyebutkan pada 2013 populasi penduduk lansia Indonesia berumur 60 tahun lebih berada pada urutan 108 dari seluruh negara di dunia. Diprediksikan pada 2050 Indonesia akan masuk menjadi 10 besar negara dengan jumlah lansia terbesar.
Peningkatan jumlah lansia, lanjutnya, menunjukkan bahwa usia harapan hidup penduduk di Indonesia semakin tinggi dari tahun ke tahun. Karenanya, Kementerian Sosial melalui Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial melakukan sejumlah upaya untuk memberikan perlindungan sosial kepada lansia.
Meskipun Indonesia saat ini tengah menikmati bonus demografi, tetapi jangan lupa bahwa setiap tahun sekitar 2,3 juta penduduk masuk dalam struktur tua.”Dengan struktur penduduk yang mengarah ke struktur tua maka hal-hal yang terkait perlindungan lansia, sarana dan prasarana yang ramah lansia harus disiapkan dari sekarang,” katanya.
Laporan Wartawan Provinsi Jambi (Syah)