Jambi – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi M. Dianto membuka pertemuan lintas program dan lintas sektor dalam rangka Identifikasi Pengendalian Malaria Pada Suku Anak Dalam (SAD). Bertempat di Hotel Aston Jambi. Selasa (23/7/2019).
Hadir dalam acara tersebut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dan Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI beserta rombongan, Kepala Dinas kesehatan Provinsi Jambi, Kepala Dinas Sosial dan Biro Kesra Kabupaten Merangin, Kabupaten Tebo, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Sarolangun.
Dalam sambutannya, Sekda Dianto mengatakan Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, berbagai upaya pemberantasan telah banyak dilakukan baik secara preventif maupun kuratif untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh malaria.
” Kejadian malaria dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi lingkungan suhu udara, sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat setempat. Kondisi lingkungan yang potensial sebagai tempat perindukan malaria adalah rawa-rawa dan lagoon yang digenangi air,” ujarnya.
Dipandang dari letak geografisnya daerah tinggal suku anak dalam merupakan daerah yang terletak di daerah pedalaman yang memungkinkan terdapatnya banyak tempat perindukan vektor malaria, kondisi lingkungan rawa-rawa dan perilaku penduduk yang mendukung penyebaran malaria sehingga menambah sulit untuk ditangani. ” Ditambah lagi persoalan kurangnya informasi yang mereka terima terutama tentang penyakit malaria beserta akses pemanfaatan sarana dan prasarana kesehatan,” paparnya.
” Berbagai kegiatan telah kita laksanakan untuk mengendalikan malaria menuju eliminasi provinsi Jambi tahun 2027 dan eliminasi nasional pada tahun 2030. Eliminasi malaria tersebut dalam rangka menghentikan penularan dalam satu wilayah geografis,” lanjutnya.
Sekda mengharapkan dengan pertemuan ini diharapkan adanya komitmen yang kuat dengan dukungan anggaran yang memadai dari pemerintah provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota.
” Selanjutnya melalui pertemuan lintas program dan lintas sektor dalam rangka identifikasi pengendalian malaria pada Suku Anak Dalam (SAD) ini, diharapkan adanya komitmen yang kuat dengan dukungan anggaran yang memadai dari pemerintah provinsi Jambi dan Kabupaten/Kota serta jaminan kesinambungan program malaria sampai tercapainya eliminasi malaria provinsi Jambi tahun 2027. Tentunya komitmen kita bersama sangat diperlukan untuk mencapai eliminasi tersebut, ” pungkasnya. (Syah)