Jambi – Mendadak, karyawan yang lagi duduk mengikuti sosialisasi diminta Kabid Pencegahan, Pemberantasan dan Pemasyarakatan Badan Nasional Narkotika Provinsi Jambi AKBP Abdul Razak untuk melakukan tes urine.
Satu persatu mereka memasuki toilet, dengan sebelumnya meninggalkan telepon genggam dan dompet miliknya.
Petugas BNN Provinsi Jambi pun langsung memeriksa sampel urine karyawan hotel dengan alat yang sudah disiapkan.
Sendi Situmorang Food and Beverage Manager Swiss Belhotel mengaku terkejut dengan adanya tes urine oleh pihak hotel dan BNN Provinsi Jambi.”Saya tidak tahu sekali. Awalnya sih hanya sosialisasi bahayanya narkotika. Dak tahunya ada tes urine,” katanya.
Bagi Sendi, kegiatan ini sangat positif sekali dilakukan pihak hotel. “Saya sangat mendukung sekali, sehingga karyawan mendapatkan pengetahuan dan mengetahui jenis narkotika.” Bebernya.
GM Swiss Belhotel Ivan Bakara mengaku sengaja melakukan tes urine kepada ratusan karyawannya sesuai standar pihak hotel.
Dia tidak menginginkan karyawannya terlibat narkoba, apalagi menjadi pengedar jaringan barang haram tersebut.”Selain itu, kita tidak ingin di hotel ada tamu yang membawa narkotika dan mengadakan transaksi di dalam hotel. Karena itu, para karyawan harus ikut serta untuk mengetahui jenis tamu yang terlibat narkotika,” ungkap Ivan.
Kegiatan ini juga membantu program BNN dalam pencegahan narkotika di Jambi. Ivan berharap, seluruh karyawannya tidak terlibat atau mengkonsumsi narkotika agar stamina dalam pelayanan bisa stabil dan maksimal.”Jika karyawannya saja terlibat narkotika, maka hilang kepercayaan para tamu hotel termasuk kualitas pelayanannya,” ujarnya.
Bagi yang positif urinenya mengandung zat psikotropika, Ivan akan memberikan arahan dan pembinaan internal.”Saya akan buat suatu komitmen bersama, agar karyawan yang tes urinenya positif bisa meninggalkan aktifitas negatif tersebut,” tukas Ivan.
AKBP Abdul Razak Kabid Pencegahan, Pemberantasan dan Pemasyarakatan BNN Provinsi Jambi menyambut baik program dari pihak hotel.”Masalahnya, saat ini hampir semua profesi apapun bisa melibatkan diri d narkoba. Yakinkan bahaya narkoba itu. Jangan sampai karyawan terlibat narkoba,” tutur Razak.
Laporan Wartawan Provinsi Jambi, (Syah)