laporan wartawan Rakyatjambi.Co Herhar Supraja
SAROLANGUN– Bencana banjir mengepung sejumlah wilayah di Kabupaten Sarolangun, selain merendam pemukiman dan perkebunan warga. Banjir juga menyebabkan aktivitas masyarakat menjadi terganggu.
Namun ada cerita unik dibalik banjir yang melanda warga, misalnya di Desa Mandiangin Tuo, Kecamatan Mandiangin, Minggu (05/03), sepasang kekasih M. Sabron dan Junita Afriani bertekad melangsungkan pernikahannya, genangan air bahkan tak menghalangi niat mereka untuk menjadi pasangan suami istri yang sah, baik dari segi agama maupun Negara.
Meski ketinggian di desa tempat mereka melangsungkan pernikahan mencapai 100 centimeter, namun rasa suka cita dan bahagia tetap menghantarkan mereka ke atas pelaminan, menggunakan perahu tradisional. Layaknya seorang Raja dan Ratu mereka diarak keliling kampung mengarungi genangan banjir.
Bagi pasangan M. Sabron dan Junita Afriani banjir bukan musibah, namun merupakan berkah sejarah yang tak bisa mereka lupakan. Ini juga merupakan kado perkawinan yang unik untuk pasangan ini, mereka tentu berharap rumah tangga mereka langgeng, seperti banyak do’a yang terhatur dari para undangan yang hadir agar mereka menjadi keluarga yang Sakinah, Mawaddah Warohmah.