TANJAB BARAT – Mewakil Bupati, Sekretaris Daerah Tanjung Jabung Barat Ir. H. Agus Sanusi, M. Si, ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Selasa (30/8/22).
Rakor yang diikuti secara virtual dari ruang rapat Bupati tersebut juga turut dihadiri oleh Kasat Reskrim Polres Tanjabbar, Pasi Pers Kodim 0419/Tanjab, Kasi Pidsus Kejari, OPD terkait, Kepala Bagian Ekonomi dan undangan lainnya.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan dengan adanya pandemi COVID-19, semua negara, semua kepala daerah di seluruh Indonesia, sama-sama menghadapi krisis kesehatan yang sama besar untuk pertama kalinya terbesar dalam sejarah yang berlangsung selama dua tahun lebih dan saat ini juga belum selesai.“ Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita termasuk negara yang bisa mengendalikan COVID-19 dan survive secara ekonomi, karena semua kepala negara, kepala daerah berada pada persoalan yang sama yaitu targetnya dalam menghadapi COVID-19 adalah bisa mengendalikan pandemi dengan berbagai indikatornya yang berdampak menurunnya kasus tersebut di bawah standar,” tutur Tito.
Tito Karnavian mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia tumbuh relatif cukup baik. Namun ada hal yang perlu diwaspadai yaitu ketidakmampuan negara-negara lain mengatasi pandemi COVID-19 dan ketidakmampuan negara lain menjaga ekonominya yang bisa berdampak ke Indonesia karena Indonesia merupakan bagian dari sistem globalisasi ekonomi.
Sementara itu Sekrataris Daerah dalam wawancaranya usai ikuti rakor menyampaikan bahwa inti dari rakor yang telah dilaksanakan adalah agar semua daerah bergerak secara bersama-sama untuk menekan inflasi di setiap daerah sehingga setiap gerakan ini menjadi gerakan nasional.“ Alhamdulillah pada saat ini Inflasi untuk Provinsi Jambi sudah mengalami penurunan dari angka 8,55 menjadi 6,29 pada saat ini dan diharapkan adanya intervensi dari pemerintah secara langsung.” Ujarnya.
Lebih lanjut Sekda menyampaikan bahwa setidaknya ada 12 arahan yang telah disampaikan, diantaranya melakukan pergerakan tanam tanaman yang cepat panen, memberdayakan dana dari desa untuk dalam rangka menekan angka inflasi dan dalam waktu dekat akan keluar edaran atau aturan yang mengamanatkan untuk menanggulangi dampak inflasi kepada masing-masing daerah.
“Saat ini banyak faktor yang mempengaruhi inflasi, yang mana paling pokok adalah bagaimana kita menjaga ketersediaan pangan dan mudah-mudahan dalam waktu dekat kita dapat melakukan aksi nyata sesuai arahan-arahan tersebut” Pungkasnya.(by/*)