Terisolir, SDN 14 Manis Mato Muarojambi Mengenaskan

2155 views

photomirror_2017110223237960

Muaro Jambi – Akses jalan Desa Manis Mato Kecamatan Taman Rajo Muaro Jambi, bisa di katakan sulit. Desa Manis Mato, seakan terisolir, hampir tak tersentuh kebijakan pemerintah. Desa yang berada di ujung kabupaten muaro jambi tersebut, harus melewati sungai batanghari jika ingin berkunjung kesana. Setidaknya perlu waktu enam jam lebih pulang pergi, dengan kata lain, akan sangat melelahkan jika kita berencana pulang hari ke desa tersebut.

Di desa tersebut terdapat sebuah SDN 14, yang tak kalah memprihatinkanya. SD tersebut, hanya memiliki 2 PNS, dan 3 guru Hononer. 2 PNS yang bertugas salah satunya merangkap sebagai PLT kepala sekolah Pak Nurkholis.”sayo ni pelaksana tugas be bang, sudah tiga tahun, dari 2013 maren” ujar Nurkholis kepada rakyatjambi.co

Nurkholis menjelaskan, SD yang di pimpinya hanya memiliki 6 gedung saja. Yang masih layak pakai pun hanya 3 kelas, sedangkan sisanya, sudah rusak bagian atap dan plafonya. Yang kalau hujan maka siswanya akan belajar di bawah rintikan air karena atapnya yang tak mampu menahan air agar tak menetes.”belum lagi kalau banjir pak, sampe 2 meter, kalau ujan juga becek, sampe kedalam kelas” ujar Nurkholis bercerita.

SD tempatnya mengabdinya sejak 2010 tersebut juga sangat minim fasilitas, jangankan perpustakaan, MCK pun tidak memilikinya. Sehingga para siswanya untuk buang air besar dan kecil harus ke pinggir sungai batanghari.”yang jelas bang, kami butuh nian bantuan kelas, MCK lah yang penting nian juga” Harap Nurkholis.

Selain itu Nurkholis juga agak mempertanyakan statusnya, yang sejak lama tidak memiliki kejelasan. Di kisahkannya, terakhir SDN 14 memiliki kepala sekolah adalah tahun 2010. Namun kepala sekolahnya di pindah, dan dirinya menjadi plt sampai tahun 2013.”tahun 2013 tu ada lagi yang tunjuk Pjs kepala sekolah cuma 8 bulan, pidah lagi, saya jadi plt sampe sekarang” ceritanya.

Dirinya sendiri bukan tanpa usaha untuk memperoleh bantuan, tahun 2016 lalu sempat di janjikan bantuan. Namun di tunda dan di janjikan priode kedua tahun 2016. Namun hingga habis tahun 2016 dan memasuki awal tahun 2017 masih tidak ada kejelasan.”sampe sekarang dak ado lagi kabarnya pak, pernah lah dapat bantuan kursi bangku pak” tambah Nirkholis.

Nurkholis sendiri mengakui siswanya memang tidak lah banyak, karena memang masyarakat yang selalu berpindah pindah, dan juga lebih memilih ke keluar ke kota jambi. Namun dirinya yakin, progres pendidikan di desa tempatnya besar tersebut baik jika di lengkapi fasilitas yang memdai.”dari tahun ke tahun siswa kami mengalami peningkatan” tutup Nurkholis.

Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Muaro Jambi, Ulil Amri saat di konfirmasi beberapa hari sebelumnya mengenai masih kurangnya fasilitas belajar dan mengajar di kabupaten muaro jambi pun mengakui hal tersebut. Di katakan Ulil, memang keterbatasan anggaran membuatnya sedikit lambat untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada.”ruang ruang belajar dan mobiler memang kita masih kurang, ya memang keterbatasan anggaran jadi harus bergilir” ujar Ulil.

Selain ruang belajar, Ulil juga mengatakan muaro jambi masih kekuarangan tenaga pengajar. Jumblah sekolah SD, SMP, Paud, di katakan suduh cukup, namun tenaga pengajar yang memang masih jadi pr disdik muaro jambi.”masih kurang 300 guru memang kita masih, solusinya ya honor lah, lebih baik jika ada perda dari pemkab kan untuk mengatur itu” tutup Ulil lagi. (laporan wartawan rakyatjambi.co Janiarto)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait