Kota Jambi – Terkait program plasma convalescent yang akan di terapkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Walikota Jambi, Syarif Fasha mengapresiasi program tersebut yang sebetulnya tidak ada kata terlambat.
Walikota Jambi, Syarif Fasha saat di konferensi awak media, Selasa (26/01/21) meminta IDI juga membuat suatu program pelatihan terhadap tenaga kesehatan dan PMI bagaimana cara mengambil plasma hingga yang mau diambil plasma tersebut.
“Plasma yang akan di ambil apakah semua mantan covid-19, apakah ada batasan-batasan waktu tertentu. Bagi yang sudah pensiun bertahun-tahun atau 1 tahun, serta yang sembuh beberapa bulan Apakah masih efektif plasmanya,” pintanya.
Untuk melakukan pelatihan tersebut, Fasha pastikan tenaga kesehatan akan ikut apabila di pinta besok untuk melakukan pelatihan. “Kepada tenaga kesehatan kami apabila besok disuruh latihan maka akan saya perintahkan,” tuturnya.
Mengenai masalah peralatan, apabila di lakukan sebelum 2021 pemkot masih memiliki dana covid yang di anggarkan untuk membeli PCR, mesin untuk menunjang plasma confalescent.
“Namun di tahun 2021 dana tersebut di tiadakan yang masuk ke OPD masing-masing ke biaya tidak terduga yang membuat kesulitan membeli alat,”
Dirinya juga mengatakan, pemerintah provinsi selaku koordinator seharusnya mampu menyiapkan peralatan yang dibutuhkan karena Laboratorium Kesehatan Daerah masing-masing seperti itu.
“Kalau ditanya misalnya pemerintah kota bersedia untuk mengadakan alat ini, kami bersedia, tetapi untuk lakesda kota nantinya yang akan digunakan pasien di rumah sakit di kota Jambi ini,” pungkasnya. (Dre)