KOTAJAMBI–Walikota Jambi Sy Fasha memberikan bantuan operasional kepada Lembaga adat melayu (LAM) se Kota Jambi di ruang pola Rabu (11/1). Dana bantuan tersebut bersumber dari Baznas Kota Jambi yang didapat dari zakat dan infaq masyarakat Kota Jambi.
Menurut Fasha, lembaga adat harus bisa menjadi partner pemerintah dalam melaksanakan roda pemerintahan maupun pembangunan. Ini karena peranan lembaga adat tidak hanya sebatas mengurusi prosesi perkawinan tetapi harus mampu mengambil peranan berbagai dimensi kehidupan.“Pada hari ini baznas kota Jambi menyerahkan bantuan biaya operasional lembaga adat Melayu kota Jambi sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap lembaga adat. Sehingga dapat menyokong kegiatan-kegiatan lembaga adat dalam peranannya sebagai perekat kehidupan bermasyarakat,”ujarnya.
Dirinya berharap agar lembaga adat dapat lebih berperan dalam kehidupan bermasyarakat kota Jambi. Termasuk mengambil peranan dalam penyelesaian konflik sosial yang terjadi di tengah masyarakat. “Sebab menurutnya ada hal-hal yang dilarang di tengah masyarakat namun tidak mampu dibawa ke ranah hukum pidana,”bebernya.
Menurut Samsir Naim, ketua Baznas Kota Jambi bahwa pemberian bantuan operasional kepada LAM se kota Jambi ini merupakan program baru yang diluncurkan pada 2016. Hanya saja memang pemberiannya baru diserahkan pada awal 2017. “Ini mengingat peranan LAM di kota Jambi sangat besar,” ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa jumlah bantuan keseluruhan sebesar Rp 42 juta. Terdiri dari bantuan untuk 11 kecamatan sebesar RP 11 juta. “Satu kecamatan mendapatkan 1 juta,”ujarnya. Sedangkan untuk LAM kelurahan sebesar Rp 31 juta. “Ada 62 kelurahan di kota Jambi. Setiap kelurahan mendapatkan bantuan sebesar Rp 500ribu,”terangnya.(yop)
