MUARASABAK, RJC – Sejak dilantik pada 12 April 2016, Romi Hariyanto – Robby Nahliyansyah bertekad pembangunan adil merata benar – benar dapat lebih dirasakan seluruh wilayah. Penguatan sektor – sektor andalan dipacu dengan menghadirkan dukungan infrastruktur yang lebih berkualitas. PR besar di masa kepemimpinan sebelumnya dijawab dengan optimisme meski anggaran kian cekak. Pasangan bupati dan wakil bupati Tanjung Jabung Timur itu berusaha memacu kemandirian warganya.
Pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan tidak lagi berfokus pada orientasi pemenuhan layanan dasar saja. Jalan, jembatan, irigasi, listrik dan air bersih yang ketersediaanya terus dipacu, ditujukan untuk mendorong perbaikan konektivitas antar wilayah sehingga berdampak positif pada peningkatan daya saing seluruh wilayah dari Sadu sampai Mendahara.
Sejumlah ruas jalan aspal yang mulai rusak, diperbarui dengan rigid beton. Di sebagian besar wilayah, aspal dianggap tak lagi kuat menahan beban angkutan. Poros Geragai – Mendahara tahun ini dirigid beton menyusul ruas Rano – Kualajambi yang sudah dimulai sejak 2018. Bersamaan, tahun 2019 ini juga sedang dibangun 10 unit jembatan dengan total panjang 248 meter.”Kita meminimalisir penggunaan aspal, kita ganti dengan rigid beton sebagai dukungan pada pesatnya produksi perikanan, pertanian dan perkebunan,”kata bupati Romi Hariyanto, Rabu, pekan lalu di Muarsabak.
Meski berat, perkembangan jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur terus mengalami peningkatan. Panjang jalan sampai Tahun 2019 terdata sepanjang 1.177,77 Km dengan kondisi baik sebesar 256,036 Km atau 21,739 persen. Kondisi sedang sepanjang 553,089 Km atau 46,961 persen. Sedangkan yang dalam kondisi rusak ringan sepanjang 261,260 Km atau 22,183 persen dan kondisi rusak berat sebesar 171,575 Km atau 14,568 persen.
Pada 2019 ini kembali dilaksanakan peningkatan ruas jalan sepanjang 78,69 Km yang tersebar di sejumlah kecamatan. Termasuk peningkatan jalan untuk mendukung kerjasama dengan kabupaten tetangga yang termuat dalam perjanjian kerjasama antar daerah berbatasan.
Pada 20 Juli 2019 lalu, Romi juga meresmikan beroperasinya jembatan desa Airhitamlaut yang menghubungkan desa itu dengan desa – desa lain di penghujung timur kabupaten. Jembatan ini merupakan penghubung utama jalur desa Airhitamlaut dengan sejumlah desa lain hingga perbatasan Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Dengan adanya jembatan ini, praktis seluruh desa dalam kecamatan Sadu terhubung hingga Sungailokan, ibukota kecamatan. Jembatan dengan panjang 100 meter dan lebar sembilan meter ini tergolong jembatan tipe A. jembatan ini adalah jembatan terpanjang kedua setelah jembatan Muarasabak. Biaya membangun jembatan ini sebesar Rp 35 Miliar. Dengan beroperasinya jembatan ini, jembatan gantung yang selama ini menjadi sarana utama di sana dihentikan operasionalnya. “Saya berharap dengan adanya jembatan ini, kesejahteraan masyarakat kita yang tersebar di desa – desa sisi timur akan lebih meningkat,’’ ujar Romi saat meresmikan jembatan itu.
Sedangkan PR besar pembangunan jembatan penghubung antara Kecamatan Nipah Panjang dan Kecamatan Sadu, dipastikan mulai terjawab. Tahun ini, kegiatan pembangunan jembatan yang membelah sungai Nipahpanjang dimulai. Kepastian ini menyusul sepakatnya pemkab dan DPRD Tanjabtim. Dibangun dengan pola bangun multiyear, jembatan ini diperkirakan menelan anggaran hingga Rp 155 miliar. Soal pendanaan ini, Romi masih berharap Pemprov Jambi konsisten dengan apa yang pernah dijanjikan gubernur Fachrori Umar. Saat menghadiri penan raya padi di Desa Simpangdatuk Kecamatan Nipahpanjang pada Rabu 20 Maret 2019, Fachrori menyatakan setuju untuk sharring pendanaan. “Tentu kita sangat berharap Pemprov Jambi membantu niat baik ini. Pak Gubernur janji bantu 40 miliar. Kita harap bisa lebih lah biar lebih cepat selesai,” kata bupati.
Jembatan Anisa sendiri dibangun memang untuk menyelesaikan konektivitas 11 kecamatan yang ada di Tanjabtim. Hanya Sadu satu – satunya kecamatan yang belum bisa diakses via darat. Padahal, di delapan desa dan satu kelurahan yang ter dengan berbagai potensi yang butuh dukungan transportasi darat. Sadu yang kaya sumberdaya perkebunan dan pertanian, sebagai besar wilayah kecamatan ini juga punya potensi pariwisata.
Selain jalan dan jembatan, Pemkab Tanjabtim juga memastikan ketersediaan infrastruktur jaringan irigasi. Hal ini untuk menunjang peningkatan produktifitas pertanian di wilayah Daerah Irigasi Rawa (DIR). Tujuannya untuk membantu upaya perlindungan kawasan terhadap resiko luapan air pada saat pasang tinggi. “ Juga untuk menunjang usaha – usaha perkebunan rakyat yang tersebar di seluruh wilayah” kata bupati.
Sejak 2016 hingga 2019, telah dibangun tanggul sepanjang + 508 KM. Sudah pula direehabilitasi saluran sepanjang + 107 KM. Pengoperasian dan pemeliharaan saluran + 347 KM, serta membangun dan merehab pintu air sebanyak sembilan unit. Dari semua kegiatan itu, dicapai output manfaat bagi 109.101 hektar lahan pertanian dan perkebunan. Rinciannya, pada lahan-lahan pertanian kelompok – kelompok tani sejumlah + 4.130 hektar dan pada lahan perkebunan + 104.971 hektar. (4N5/HMS)