Proyek amburadul
Ironisnya lagi, jalan lingkungan yang belum lama dikerjakan tersebut juga dinilai tidak tepat sasaran karena diujung jalan tersebut ada jurang. Parahnya lagi, pemukiman penduduk disekitar jalan itu tidak lebih dari 3 rumah.
” Kenapa jalan buntu kok diaspal? Parahnya lagi aspal yang ada juga terlihat asal dibangun karena kurang dipadatkan,” Ucap Ferdian, salah satu warga kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Rimbo Tengah.
Ferdian juga menyebutkan bahwa jika turun hujan, aspal yang ditempelkan pada jalan lingkungan itu terkikis oleh arus air hujan yang melewati jalan tersebut. Jika melihat kondisi jalan saat ini, dengan jelas diketahui bahwa pihak kontraktor dengan sengaja mencari keuntungan besar dalam mengaspal jalan lingkungan yang jarang dilewati masyarakat karena didalamnya hanya ada satu rumah.
” Jalan yang jarang dilalui orang tersebut saat ini susah ada yang berlubang akibat terkikis air saat hujan turun, seharusnya jalan tersebut dikerjakan dengan baiklah, jangan asal jadi karena menginginkan untung sebanyak-banyaknya,” tutup Ferdian.
Informasi yang berhasil dihimpun wartawan di lapangan, proyek pengaspalan jalan lingkungan di Kelurahan Pasir Putih yang juga berada di depan Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Bungo itu merupakan bagian kecil dari proyek yang dikerjakan oleh PT Nurita Sari Pratama (NSP), dengan anggaran dana sekitar 7 Milyar lebih.
Selain itu, PT NSP mendapat jatah untuk mengaspal jalan lingkungan di kabupaten Bungo dalam tahun 2015 ini sebanyak 17 titik yang tersebar dibeberapa Kecamatan. salah satunya yaitu jalan tersebut.(ade)
