Jambi – Wakil Wali Kota Jambi Dr. dr. H. Maulana, MKM selaku Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Jambi dan juga sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Wakamabicab) Gerakan Pramuka Kota Jambi, membuka kegiatan Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) Anggota Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab), Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) dan Ketua Kwartir Ranting (Kwaran) dalam jajaran Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Jambi, bertempat di Taman Hutan Kota M. Sabtu (24/6)
Dalam sambutannya, Maulana menyampaikan bahwa Perkemahan Sabtu-Minggu ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama seluruh elemen Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Jambi, tentang pentingnya gerakan pramuka sebagai solusi membangun karakter generasi muda Kota Jambi masa kini, guna mempersiapkan mereka menjadi generasi unggul Kota Jambi dan Indonesia dimasa mendatang.
“Kita yang saat ini menjadi orang tua, bertanggung jawab untuk membangun karakter kebangsaan dan karakter kepemimpinan generasi muda, melalui gerakan pramuka. Persami (Perkemahan Sabtu Minggu-red) ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama seluruh elemen Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Jambi, tentang pentingnya gerakan pramuka sebagai solusi membangun karakter generasi muda,” jelas Maulana.
Menurut-nya, generasi muda saat ini terlena dengan penjajahan gaya baru di masa kini, yaitu proxy war yang memang ditujukan untuk menghancurkan jati diri generasi muda akan bangsanya.
“Saat ini generasi muda sudah mulai addict dengan gadget, liberalisme, sex bebas, kenakalan remaja dan sebagainya. Jangan lengah dan jangan terlambat, kita mulai dari sekarang, menyelamatkan generasi penerus masa depan bangsa ini. Salah satu upaya kita adalah bawa anak keluar dengan kegiatan yang menyenangkan bagi mereka, melalui pramuka,” ujarnya.
Lebih lanjut, dirinya juga jelaskan bahwa kegiatan pramuka itu membahagiakan dan menyehatkan bagi anak-anak. Menurutnya, pramuka merupakan sistem pendidikan luar sekolah yang terbaik saat ini, karena memadukan pendidikan fisik, mental, psikomotor dan melatih kemampuan survive, menjadikan anak Indonesia menjadi generasi yang kuat. (*)