rakyatjambi.co, JAMBI– Ativitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI), akhirnya sampai ke Teliga Kapolri, pasca tewasnya 11 penambang di lokasi tambang dalam wilayah Kabupaten Merangin. Informasi situasi didaerah itu dilaporkan oleh Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli.
Menyampaikan kepada Kapolri diakui Zola, karena selama ini pihak pemerintah Provinsi Jambi bersama pemerintah kabupaten lokasi PETI tidak mampu menghentikan kegiatan ilegal tersebut.”Bupati Merangin sudah melaporkan ke saya, dan kejadian kemarin (tertimbunnya 11 penambang-red) sudah saya laporkan ke pak Kapolri,” kata Zola kepada awak media usai menghadiri Rapat paripurna HUT Kabupaten Tanjab Timur Rabu 26 Oktober 2016.
Menyingkapi persoalan PETI diakui Zola Pemprov selama ini juga sudah berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pemberantasan namun PETI makin menjadi-jadi bahkan bertambah banyak dab saat ini Pemprov masih sangat butuh bantuan dari pemerintah Pusat. “Upaya kami ada, seperti di Bungo itu para kepolisian dan TNI sudah membakar dompeng mereja, tapi seminggu kemudian datang lagi hingga tiga kali lipat dari pada itu,” kata Zola.
Sementara untuk mengamankan ratusan eksavator yang ada dipedalaman atau hutan, pemprov Jambi sudah melakukan namun hingga saat ini juga tidak bisa, karena banyak kendala yang dihadapi.”Kendalanya salah satunya adalah alat-alat ini diamankan dengan senjata api, jadi keterbatasan Pemprov harus meminta dukungan dari pemerintah pusat, korban jiwa sudah banyak sekali, kita dirugikan bukan dari masyarajat saja tapi alam terus rusak, nyawa pun sudah jadi korban,” pungkasnya. ( Syah )