Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Ekowijaya
rakyatjambi.co,MUARO JAMBI- Dwi Septiani Zaluhu, demikianlah nama bocah kelahiran 15 September 2011 ini. Bocah yang di vonis dokter mengidap Meningitis ini harus terbaring lemas dengan kondisi yang memprihatikan dirumahnya yang berada di kawasan perumahan Permai Duren Indah, Simpang Sungai Duren, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi.
Dwi mengidap penyakit langka ini sejak umurnya 3,5 tahun. Kini Dwi sudah memasuki usianya yang ke 5 tahun. Hasratnya untuk bermain tentu masih kuat, namun dengan keterbatasan ia hanya bisa melihat teman seusianya bermain. Sesekali ia juga memaksakan diri untuk bangkit dari tempat tidur dan merangkak untuk bermain.
Rakyatjambi.co menyempatkan untuk menyambangi kediaman gadis cilik yang biasa disapa Boru tersebut. Boru tinggal di rumah semi permanen bersama kedua orang tuanya.
Ibu kandung Boru Merry Chirmis Natalina Simbolon mengungkapkan, lumpuh yang diderita anaknya, berawal dari sang anak jatuh pada saat beramain. Setelah itu anaknya sakit hingga panas tinggi dan mengalami kejang-kejang. Kata Merry, dirinya bersama keluarga sudah berupaya membawa sang anak ke Rumah Sakit, saat itu kondisi anaknya sedang panas tinggi.“Panasnya sampai 42 derajat celcius, hingga akhirnya anak saya jadi lumpuh,”katanya.
Dia mengungkapkan, dari keterangan dokter anaknya mengalamai gangguan dibagian otak (Meningitis TB, red). “saat jatuh memang kepala Boru terbentur,”terangnya.
Diceritakan Merry, Boru sempat dirawat selama 2,5 bulan di Rumah Sakit Umum Daerah Raden Mattaher Jambi.“Dua minggu di ICU,” tuturnya.
Setelah tidak ada perkembangan, Merry memutuskan mebawa anaknya pulang dari Rumah Sakit, namun Dokter menyarankan agar anaknya di terapi.“Tapi kami tidak punya biaya. Penghasilan Cuma cukup untuk makan,” sebut Merry seraya mengatakan sang suami hanya bekerja sebagai seorang buruh.
Saat ini untuk membawa anaknya chek-up ke Rumah Sait sudah sangat sulit, karena BPJS yang ia punya sudah lama menunggak.“BPJS saya tidak bisa lagi terpakai bang, lewat jalur umum dak punyo duit. Tempat tinggal saja masih ngontrak,”jelasnya.
Ia berharap banyak dengan kondosinya saat ini, ada dermawan yang rela mengulurkan tangannya untuk membantu pengobatan sang buah hati.