TANJAB BARAT – Sepertinya Kasus penderita gizi buruk tidak habis-habisnya diKabupaten Tan jab Barat,kini kembali ditemukan wilayah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, ada seorang anak berusia 10 tahun sedang terbaring lemas menderita gizi buruk dengan kondisi memprihatinkan.
Bahkan,untuk saat ini anak tersebut tidak mempunyai biaya untuk berobat,dikarnakan faktor ekonomi serta pembiayaan nya tidak bisa dilakukan pihak keluarga.
Anak yang bernama lengkap Muhammad Jumadil Ardiansyah yang tinggal RT 18 gang delima kelurahan Tungkal harapan, Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat ini. Diketahui sudah selama 9 tahun menderita sakit akibat gizi buruk dan hanya terbaring lemah ditempat tidur.
Selama 9 tahun menderita sakit, kondisi Jumadil kian memburuk ia tidak lagi bisa berbicara dibagian kedua kakinya sudah terlihat semakin mengecil dan badan semakin kurus.
Mega Sari Astuti ibu Jumadil menyebutkan bahwa anaknya ini sejak umur 11 bulan menderita gizi buruk, dan hanya terbaring lemah selama 9 tahun.
” Sejak umur 11 bulan, anak saya ini awalnya panas tinggi dan terus menderita sakit sampai umurnya 10 tahun saat ini.” Ujar Mega. Jum’at (19/6/20).
Ia menceritakan sejak mengalami sakit anaknya sudah sering melakukan perobatan baik itu puskemas maupun berobat kampung, namun sejak dua tahun terakhir ini tidak ada perobatan dikarenakan tidak punya biaya.
” Terakhir dapat bantuan tahun 2018 dari dinas sosial sebesar Rp 300.000,” Katanya.
Sejak itu kata Mega tidak pernah lagi mendapatkan bantuan, dikarena data bantuan bagi anaknya tidak ada lagi.
” Kata RT disini data bantuan untuk anak saya ini tidak lagi, karena data tersebut sudah dihapuskan dipusat dan diganti dengan bantuan PKH.” Ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa anaknya baru mendapatkan bantuan lagi, itu pun sejak ada pengiat sosial memposting keadaan anaknya dimedia sosial.
” Bantuan baru baru ini hanya dari pengiat sosial,” Ucapnya dengan nada sedih.
Yang sangat disayangkan peran pemerintah melalui Dinas kesehatan Kabupaten sejauh ini belum tampak untuk memberikan bantuan.
Hal ini juga diakui oleh Mega bahwa dinas kesehatan melalui puskesmas terdekat sejauh ini, baru mengetahui jika anaknya menderita gizi buruk.
” Baru sekali dikasi bantuan berupa Susu sama roti, itu kita didatangi dulu baru dikasi.” Sebut ibu dua anak ini sembari berharap bantuan pemerintah.(by)