Kebakaran Jenggot, Disdik Tanjabbar Bubarkan Sekolah Seperti Kandang Ternak

1275 views
Wahidin, Kepala Dinas Pendidikan Tanjab Barat

Wahidin, Kepala Dinas Pendidikan Tanjab Barat

Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Ekowijaya

rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL-Bangunan kelas jauh Sekolah Dasar Negeri No 34 di Kecamatan Bram Itam, Kabupaten Tanjab Barat Jambi yang terlihat seperti layaknya kandang ternak akhirnya beberapa waktu lalu di bongkar Pihak dinas pendidikan Tanjab Barat yang sudah kebakaran jenggot.

Akibatnya dengan dibongkarnya sekolah itu, membuat semua kegiatan belajar mengajar (KBM) terhenti sehingga memupupuskan harapan seluruh siswa siswi Sekolah kelas jauh SDN 34 untuk bisa menempuh pendidikan yang dekat dengan tempat tinggal mereka.‬

Kepala Dinas Pendidikan Tanjab Barat, Wahidin menyebutkan, kelas jauh SD Negeri 34 Kecamatan Bram Itam bersifat sementara, bangunan kelas tersebut dibuat pada dua tahun lalu disebabkan akses jalan menuju sekolah induk sejauh 1,5 KM pada waktu itu mengalami kerusakan sehingga masyarakat setempat menghendaki adanya bangunan sekolah kelas jauh.“Kelas jauh ini untuk sementara dikarnakan 2 tahun yang lampau jalannya becek dan rusak sehingga kita sepakat mengadakan sekolah jarak jauh yang jaraknya satu kilo setengah dari sekolah induk,” Sebut Wahidin.

Wahidin menuturkan, ada beberapa pertimbangan sehingga membuat Pemerintah Kabupaten Tanjab barat melalui dinas Pendidikan membubarkan kelas jarak jauh SDN 34. Pertama selain kapasitas bangunan sekolah induk yang masih memungkinkan untuk menampung seluruh siswa siswi di sekolah jarak jauh, pertimbangan kedua adalah bila kelas jauh masih tetap saja diadakan maka tidak akan ada perkembangan.

“Kita kembalikan ke induk dengan pertimbangan, yang pertama sekolah induk itu masih memungkinkan untuk yang bersangkutan (siswa-siswi jarak jauh) bergabung dikarnakan jumlah Rombel (Rombongan belajar). paling banyak satu rombel 32 siswa, sementara setiap rombel rombel yang ada disitu (Sekolah induk) jumlahnya 21-22 siswa, 21-22 siswa itu termasuk siswa di bangunan kelas jauh. Jadi itu masih memungkinkan untuk digabung dengan pertimbangan jalan sudah bagus. Yang kedua kalau kita bertahan disana perkembangannya ga ada, penduduknya cuma 27 KK,” terang Wahidin.

Dibeberkannya, bangunan sekolah jarak jauh SD Negeri 34 kecamatan Bram Itam tidak bisa dipertahankan lagi, karna disamping pemerintah tidak memiliki tanah letak lokasi sekolah juga dianggap tidak strategis. Menurut wahidin untuk membangun sekolah maka tidak boleh mati sekolah yang dibangun itu dan tidak boleh pula mematikan sekolah yang ada disampingnya minimal jarak antara sekolah satu dengan sekolah lainnya berjarak sejauh 3 KM.“Memang disamping tanahnya ga ada disitu. Kalaupun ada lokasinya disitu cuman untuk dua lokal, kan dag memungkinkan. Kalau ada berkembang kemana kita lari. Kan akhirnya jadi masalah disitu. Karna disitu tanah masyarakat,” beber Wahidin.

Dijelaskan Wahidin pihaknya telah memindahkan siswa-siswi kelas jauh SDN 34 ke sekolah induk mulai pada tanggal 12 agustus 2016, sebelum mengambil kebijakan itu dinas pendidikan Tanjab barat melakukan pertemuan dan musyawarah dengan wali murid.“Kita telah bertemu dan rapat dengan masyarakat yang anaknya sekolah disana (Sekolah jarak jauh),” tuturnya.

Sementara itu untuk nasib guru yang mengajar di kelas jauh, lanjut wahidin. Khusus untuk PNS akan kembali ditugaskan disekolah induk, sementara yang guru honor tergantung kebijakan dari sekolah yang bersangkutan, apakah akan tetap dipertahankan atau malah sebaliknya.“Untuk guru negerinya (PNS) kita pindahkan ke sekolah induk, kalau yang swastanya kita tidak tau apakah masih dibutuhkan disekolah induk atau tidak. Karna merekrutnya tidak melalui dinas pendidikan yang merekrut pihak sekolah,”jelasnya.

Jumlah guru dikelas jauh ini menjadi masalah, sekolah kelas jauh ini dengan data 3 guru pegawai negeri dan yang 8 honor seluruhnya ada II, kan dak memungkinkan itu. “lokalnya kecil kecil cuman 57 siswa. Kelas satu ada 7, kelas dua ada 5, kelas tiga ada 12, kelas empat ada II, kelas lima dan enam masing masing sebelas. Jadinya ga efektif.” Tukas Wahidin.

Diberitakan sebelumnya, bangunan SD Negeri 34 Kecamatan Bram Itam, Tanjab Barat Dari kejauhan terlihat seperti sebuah gubuk panggung yang berdiri dengan beratapkan Seng berkarat, berdinding Daun nipah yang di anyam serta beralaskan papan. Sekilas, gubuk tersebut terlihat seperti kandang Ternak.

‪Bagunan kelas jauh SD Negeri 34 di Kelurahan Bram Itam Kiri ini dibangun secara swadaya pada tahun 2014 . Hingga 2 tahun berselang, bangunan itu tak banyak berubah. Fasilitas di dalamnya hanya tersedia seadanya, bahkan boleh dibilang tak menunjang proses belajar-mengajar. Ketika hujan mengguyur sekolah, guru dan siswa kerepotan karna atap seng yang sudah bolong membuat air masuk kedalam kelas, kegiatan belajar-mengajar pun dihentikan “libur”.

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait