Kekurangan Guru dan Kualitas Pendidikan jadi Tantangan Kadis Eduard

605 views

MUARASABAK, RJC – Nama Eduard tidak asing di telinga birokrasi dan pengusaha, karena jabatannya sebagai kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, tetapi daulat dari bupati Romi Hariyanto kepadanya untuk memegang tampuk di dunia pendidikan dengan berbagai problematika menantangnya.

Sebagai Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) M Eduard dihadapkan dengan setumpuk pekerjaan rumah yang belum terselesaikan. Laporan dari Pengurus PGRI dalam hari guru nasional tahun 2021, mengingatkan kembali PR besar tersebut.

Tantangan pendidikan Kabupaten terluar di Provinsi Jambi ini tidak main-main, jika dipetakan masih belum terpenuhi honor PHTT (Pekerja Harian Tidak Tetap) selama ini mereka hanya terima Rp. 500.000,- per bulan, gerakan dan harapan agar gaji honor ditingkatkan menjadi UMR Rp. 1.200.000,- terua di gelorakan. Belum masalah kesejahteraan guru di daerah 3 T (Terdepan, Terdalam dan Terluar) dengan tunjangan paling tidak satu kali gaji juga menjadi harapan para pendidik dan tenaga kependidikan.

Pekerjaan rumah yang lain, ternyata Tanjab Timur masih kekurangan guru berstatus ASN. Kekurangan ASN di dunia pendidikan di tingkat Paud dari kebutuhan 779 guru masih kekurangan 393, Guru TK dari kebutuhan 1386 masih kekurangan 431, sedangkan kekurangan Guru mata pelajaran 79, agama 120 PJOK 401 guru, dan 197 guru seni dan budaya, prakarya dan bimbingan konseling. Sementara Tanjab Timur dihadapkan dengan guru pensiun di tahun 2020-2024 sebanyak 350 guru pensiun.

Berbicara tentang kualitas Sumber Daya Manusia, pendidikan di kabupaten Tanjab Timur juga di belenggu dengan Pekerjaan Rumah. Kompetensi guru bidang IT, Strata S1 dan D4 (Paud yang paling banyak). Ditambah minimnya kondisi rumah dinas guru (Mendahara dan Mendahara Ulu) harus mendapatkan perhatian.

Berbagai upaya pun telah dilakukan namun hal itu belum mampu memangkas problem yang di hadapi, upaya disdik dengan efisiensi APBD yang sangat kecil, Kerja sama dengan Tanoto foundation, Petrochina, bank Jambi, Duta Rumah Belajar dan lain lain. Adanya pelatihan guru, Bea siswa (Tanjab Timur Belajar) hingga terdapatnya 1360 guru yang mendapatkan sertifikasi, dan percepatan program S1 Paud, dengan mendapatkan bantuan dari Baznas.

Tetapi upaya-upaya itu belum maksimal, M Eduard di tuntut mampu menyelesaikan PR itu.

Eduard mengatakan tentunya ada beberapa hal untuk meningkatkan dunia pendidikan nantinya. Pertama aksesibilitas pendidikan, sudah melakukan regrouping sekolah yang minim siswa, peningkatan kualitas dan peningkatan mutu pendidik untuk mendorong kualifikasi guru serta sarana dan prasarana pastinya. Ungkapnya kepada Rakyatjambi.co belum lama ini diruang kerjanya.

Diakui Eduard untuk guru dibanding dengan sekolah di luar Kabupaten Tanjab Timur masih kurang ribuan guru. baik PNS sekitar 1.000 an begitupun guru honorer kurang lebih sekitar 1.000 yang sebentar lagi berubah formasi tenaga kerja P3K.

Penataan honorer menyangkut adanya kebijakan pusat yang akan menghapus tenaga honorer, sementara banyak guru honorer dan kekurangan guru di SD dan SMP. Disisi lain, Tanjab Timur tidak ada alokasi Tenaga PPPK.

Namun Eduar berjanji dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk meminta petunjuk dan untuk jumlah penerimaan P3K kita berkoordinasi BKPSDMD serta sudah melakukan pemetaan sesuai kebutuhan dan tentu sesuai dengan kemampuan, Terangnya.

Kekurangan Guru di Kecamatan Sadu, Nipah Panjang dan Mendahara nominasi pertama yang masih kekurangan banyak guru dan rata – rata kecamatan semuanya masih kekurangan terutama guru kelas.

Program sekolah merdeka belajar yang ditolak bupati?, masih di tutupi Eduard, Tidaklah,” kata Eduard. Sekarang kita mendorong guru kita tentunya, lanjutnya.

Disinggung monopoli seragam terutama Batik sekolah oleh oknum dengan bendera Dekranasda?, yang pemesanannya dari Jawa, tidak dari UKM/pembatik lokal?, M Eduard lebih banyak diam dan berjanji akan menelusurinya, “belum tahu saya soal seragam batik siswa itu, nanti akan saya cari tahu, Intinya kita harus mendukung usaha lokal lah, ” tutup Eduard. (4N5/Irza)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait