JAMBI – Program Ketahanan Pangan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto saat ini sudah berjalan di seluruh penjuru Indonesia.
Data dari Kementrian Kehutanan (Menhut) ada sebanyak 20,6 Juta hektare (Ha) lahan pangan, air, dan energi yang sudah di mulai penanamannya pada 22 januari 2025 pada lahan seluas 50 Ha di seluruh Indonesia.
Tujuan pemerintah sendiri melaui program ketahanan pangan adalah guna terwujudnya kedaulatan pangan masyarakat melalui ketersediaan (produksi dan cadangan pangan), keterjangkauan, konsumsi pangan dan gizi serta keamanan pangan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal.
Di Provinsi Jambi sendiri, pemerintah berkolaborasi bersama Dinas terkait, TNI dan Polri untuk mewujudkan ketahanan pangan di Provinsi Jambi.
H. Suparyono, Ketua Umum DPP Paguyuban Pujakesuma Provinsi Jambi yang juga sebagai Ketua Forum RT Kota Jambi mendukung penuh segala program pemerintah pusat khususnya di program ketahanan pangan.
“Sangat mendukung program bapak presiden RI Prabowo Subianto untuk membuat Indonesia menjadi negara yang mempunyai ketahanan pangan, kita harus mandiri supaya tidak di kecilkan oleh negara lain,” katanya, Minggu (2/2/2025).
lebih lanjut, Suparyono menyebutkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia sangat mampu untuk menjadi negara yang mandiri di bidang pertanian dan perkebunan.
“Menurus saya Indonesia mampu, banyak petani-petani hebat dan ilmuan-ilmuan hebat di Indonesia, itu yang kita harus budayakan, ketahanan pangan juga bisa menekan harga pangan menjadi lebih murah, segar, sehat dan aman,” ujarnya.
Suparyono yang mewakili masyarakat Jambi tentunya sangat berharap melalui program ketahanan pangan yang akan dirancanakan oleh pemerintah, semoga ketahanan pangan ini dapat memberikan makanan bergizi, sehat kepada kelompok yang membutuhkan, tentunya program ini bisa bergandengan dengan program makanan bergizi gratis.
“Itulah harapan kita, semoga Indonesia kelak dibawah kepemimpinan bapak presiden Prabowo yang cerdas dan tegas bisa menjadi negara yg mampu untuk swasembada pangan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya. (*)