rakyatjambi.co,KUALA TUNGKAL- Bupati Tanjung Jabung Barat H. Safrial, MS kembali meminta Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar lebih proaktif dalam mengatasi Defisit energi listrik yang terjadi di Kabupaten Tanjab Barat.
Bupati menyayangkan Hingga kini kesepakatan tarif Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa (Toll Fee), antara PLN dan pihak Investor belum juga mencapai kata kesepakatan.”Kita sudah peringatkan, januari 2017 persediaan Gas sumur rivah 19 habis berdasarkan jawaban surat saya dari PetroChina. Jadi kalau itu sudah habis, maka listrik Tungkal ini januari nanti terancam mati total,” kata Safrial.
Untuk saat ini, jelas Safrial, Tanjung Jabung Power (TJP) memiliki gas baru, namun hingga kini masih terkendala dengan belum adanya kesepakatan antara Investor dan PLN untuk Toll Fee nya. Karena penyaluran gas ke TJP Investor meminta USD 0,4/Mscf, akan tetapi PLN minta dibawah itu.” Kalau tidak salah PLN meminta 0,3 Dollar sedangkan harga yang ditawarkan Investor itu 0,4 Dollar untuk Toll Fee penyaluran gasnya. Jadi PLN Tungkal ini proaktif lah,” Pintanya.
Orang nomor satu di Pemerintahan Tanjung Jabung Barat ini menegaskan, meskipun tidak memiliki wewenang penuh, namun setidaknya PLN rayon Kuala Tungkal bisa lebih intens berkomunikasi dengan PLN Jambi soal kebutuhan listrik di Tanjab Barat.” PLN Kuala Tungkal bisa berkomunikasi dengan Provinsi dan Provinsi bisa berkomunikasi dengan Palembang lalu Palembang ke Pusat. Bahwa januari nanti persediaan gas ini akan habis,” tuturnya.
Bupati menegaskan, pemkab Tanjab Barat sejauh ini telah melakukan berbagai upaya guna mengatasi Defisit Energi Listrik di Tanjab Barat.” Kita bersama ketua Dewan dan pihak terkait lainya sudah melakukan lobian ke Pusat. Dan itu tadi seperti yang saya katakan tinggal lagi harga PLN minta 0,3 investor minta 0,4 untuk Toll Fee penyaluran gas ini yang belum ada kesepakatan,” Tuturnya.” Kalau ini padam Januari 2017 nanti di khawatirkan akan terjadi dampak atau gejolak ditengah masyarakat,” tambahnya. (eko)
