rakyatjambi.co,KUALA TUNGKAL- Musibah kebakaran yang terjadi diwilayah Kabupaten Tanjab Barat sepanjang tahun 2016 mengalami trand penurunan dari tahun sebelumnya.
Data yang berhasil dihimpun dari badan penanggulangan bencana dan kebakaran (BPBK) Kabupaten Tanjab Barat menunjukan, sejak awal hingga akhir 2016, telah terjadi 20 insiden kebakaran.” Itu berarti terjadi penurunan hingga 20 persen, karena hanya 20 insiden dan enam diantaranya terjadi diwilayah Kecamatan Tungkal Ilir. Dan 14 insiden lainnya tersebar disetiap Kecamatan,” Ujar Kepala BPBK Tanjab Barat, Saefuddin.
Dia menyebutkan, di tahun 2015 peristiwa kebakaran di Tanjab Barat terjadi sebanyaj 25 kasus, sepuluh kasus diantaranya terjadi di Kuala Tungkal.” 15 diantaranya tersebar disetiap Kecamatan, dan pada tahun ini (2016) lebih sedikit kebakaran yang terjadi khususnya diwilayah Ilir,” terangnya.
Ada dua penyebab kebakaran yang paling sering terjadi di Tanjab Barat.”Gas elpiji dan arus pendek listrik,”kata Saefuddin.
Saefuddin menegaskan, total kerugian yang dialami akibat musibah kebakaran selama tahun 2016 mencapai angka Rp 2 milyar lebih.” Ini kerugian bangunan rumah yang musnah akibat terbakar,” Jelasnya.
Sementara itu untuk kebakaran lahan, jelas Saefuddin, tercatat ada 20 hotspot atau titik panas yang tersebar disebagian wilayah Kabupaten Tanjab Barat.” Yang paling banyak itu ada di Kecamatan Betara, termasuk juga Pengabuan dan diwilayah Ulu.” Bebernya.
Lebih lanjut Saefuddin menambahkan, selain musibah kebakaran yang mengakibatkan kerugian hingga Rp 2 miliar lebih, selama tahun 2016 di Tanjab Barat juga terjadi musibah lainnya, seperti bencana banjir sebanyak 13 kasus, longsor 4 kasus, dan angin puting beliung I kasus.” Seperti banjir ini sebagian di wilayah Betara dan paling banyakan ada diwilayah ulu termasuk juga bencana longsor,” tutupnya. (eko)