Rakyatjambi.co – Direkorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek) melakukan Ekspedisi Sungai Batanghari mulai 11 hingga 22 Juli. Ekspedisi Sungai Batanghari merupakan bagian dari penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi yakni suatu rangkaian kegiatan susur budaya melayu Jambi sebagai upaya pemajuan dan pelestarian kebudayaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
Kenduri Swarnabhumi yang acaranya bakal berlangsung selama Juli hingga Agustus mendatang diharapkan dapat menghubungkan kembali masyarakat dengan peradaban di DAS Batanghari, menjadi sebuah gerakan kebudayaan untuk mengingatkan kembali ingatan masyarakat tentang pentingnya sungai dalam kehidupan sehingga harus meletakkan kebudayaan di hulu pembangunan.
Titik awal pemberangkatan Ekspedisi Sungai Batanghari dimulai dari Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat dan berakhir di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi.
Supiyono, Ketua Sanggar Seni Kuali Mas Kelompok Sadar Wisata Negeri Pamuncak dan Komunitas Sejarah Tebo, salah seorang yang ikut serta dalam tim Ekspedisi Sungai Batanghari mengungkapkan, melalui kegiatan seperti ini akan membuka pemahaman bahwa sebagian besar hulu kebudayaan Indonesia bermula dari DAS Batanghari.
“Kami berharap program seperti ini terus berkelanjutan sebab memiliki tujuan mulia. Program ini menggalakkan lagi budaya, tradisi, tingkat daerah peradaban Melayu yang selama ini mungkin terlupakan. Dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti bertahap supaya memberikan hasil positif bagi pemajuan kebudayaan,” ucap Supiyono, Sabtu (16/7/2022).
Supiyono juga mengemukakan, “Melalui Ekspedisi Sungai Batanghari ini memang tampak wujud perhatian dan solidaritas antara pemerintah dan masyarakat untuk bekerjasama menjaga budaya Melayu sehingga merekatkan ketersambungan warisan masa lampau.”
Dirjen Kebudayaan Kemendikbudrsitek Hilmar Farid menuturkan, “Ekspedisi Sungai Batanghari bukan hanya program pemerintah pusat saja, namun merupakan gerakan bersama daerah guna merawat dan menyebarluaskan tradisi yang hidup di sepanjang aliran sungai Batanghari.”
Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Ahmad Mahendra, yang melepas keberangkatan tim Ekspedisi Sungai Batanghari mengatakan, “Dari kegiatan ini akan diteliti dan diinventarisir segala tradisi maupun peninggalan fisik cagar budaya di sepanjang DAS.”
Mahendra menyebutkan, Ekspedisi Sungai Batanghari adalah alih pengetahuan kepada generasi muda agar mengenal potensi budaya Melayu yang ada sehingga menumbuhkan kepekaan merawatnya.
“Ekspedisi Sungai Batanghari menjadi upaya pemajuan kebudayaan. Diharapkan masyarakat menyadari peradaban yang ada dan menjadi suatu budaya di daerah dilalui Sungai Batanghari,” ujar Mahendra.
Sebagai informasi, selama Ekspedisi Sungai Batanghari akan diselenggarakan pula penampilan festival ekspresi budaya daerah yang disinggahi tim ekspedisi. Selain itu pula diisi pula dengan praktik ekskavasi, dan diakhiri dengan seminar bertopik Sungai Batanghari: Dulu, Kini, dan Nanti.
Perjalanan Ekspedisi Sungai Batanghari kali ini mengusung tema Menyusur Sungai, Merekat Ketersambungan Warisan Budaya Indonesia. Tim Ekspedisi Sungai Batanghari melibatkan antara lain peneliti, akademisi, komunitas dan pegiat budaya, mahasiswa, serta tokoh masyarakat daerah.(*)