Perekonomian Indonesia di Masa Pandemi, Pedagang Kecil Dirugikan Bisnis Besar Tetap Diuntungkan

659 views

Sabrina Cantika Putri

Penulis : Sabrina Cantika Putri

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Islam Indonesia
Pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh dunia, menyebabkan segala aktivitas yang
dilaksanakan secara langsung terpaksa untuk ditunda bahkan dihentikan. Seluruh aktivitas seperti
bekerja, sekolah, maupun aktivitas perekonomian di seluruh dunia terutama di Indonesia menjadi
terhambat. Penularan virus (Covid-19) yang sangat berbahaya ini menyebabkan banyak korban
jiwa yang terpapar, bahkan parahnya hingga menyebabkan korban yang meninggal dunia.
Karena terlalu berbahaya dan tidak memungkinkan untuk beraktivitas di luar rumah, maka
banyak masyarakat yang terpaksa melakukan kegiatan tersebut dari rumah atau secara daring
(online). Aktivitas jual beli yang selalu kita jumpai sehari-hari pun banyak mengalami penurunan
secara drastis terutama para pedagang-pedagang kecil yang menjajakan makanan di pinggir
jalan, di sekitar sekolah dan perkantoran, di tempat ramai pengunjung maupun di sekitar tempat
wisata.
Karena daerah perkantoran lalu sekolahan yang terpaksa ditutup serta dilakukan secara
daring atau online dan juga tempat wisata yang harus ditutup demi memutus rantai penyebaran
virus covid-19. Para pedagang kecil yang biasanya menjajakan dagangan di sekitar daerah
tersebut mengalami kerugian karena sedikit sekali pembeli yang membeli dagangannya, bahkan
tak jarang dagangannya tidak habis terjual. Pedagang yang tadinya dalam sehari dapat
menghabiskan seluruh dagangan yang dijajakan dan mendapat untung yang cukup besar,
semenjak terjadinya pandemi covid-19 ini terkadang untuk menghabiskan setengah dagangan
yang ia jajakan pun sulit. Bahkan tidak sedikit pedagang yang terpaksa harus berhenti berdagang
karena mereka tidak lagi memiliki dana untuk dikelola sebagai modal berdagang.
Masa diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau kerap
disebut sebagai PPKM menjadi salah satu masa tersulit yang dihadapi pedagang kecil di masa
pandemi. Warung-warung makanan kecil bahkan pedagang kecil terutama di sekitar daerah
wisata pun terpaksa tidak bisa melakukan aktivitas jual beli seperti biasanya karena harus
dihentikan sementara waktu. Di satu sisi hal ini sangat baik untuk mencegah penularan virus
covid-19 yang terjadi, namun di sisi lain para pedagang yang mengandalkan berdagang sebagai
mata pencarian sehari-hari merasa kesulitan karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja
mereka tidak bisa. Ditambah lagi ketika masih ada beberapa bisnis besar seperti restoran
makanan cepat saji yang tetap boleh dibuka meskipun ada batas jam membuat para pedagang
kecil merasa adanya ketidak adilan antara pedagang kecil dan bisnis besar. Disaat pedagang kecil
sama sekali tidak bisa melakukan aktivitas jual beli seperti biasanya bisnis besar masih bisa
melakukan aktivitas tersebut meskipun adanya pembatasan jam buka dan tutup.
Sebagai contoh, disaat diberlakukannya PPKM di daerah Kota Jambi para pedagang yang
biasanya melakukan aktivitas jual beli di sekitar Jembatan Gentala Arasy sempat mengalami
kesulitan disaat mereka tidak boleh melakukan aktivitas jual beli seperti biasanya. Para pedagang
jagung bakar, es tebu, bakso, sate padang, dan pedagang lain yang biasanya mengisi kawasan di
sekitar Ancol Kota Jambi terpaksa menghilang untuk sementara waktu karena Jembatan Gentala
Arasy pun terpaksa di tutup di masa PPKM. Para pedagang tersebut mengeluh karena ketika
mereka masih dibolehkan untuk berdagang pun dagangan yang mereka jajakan sulit untuk terjual
ditambah lagi ketika mereka sama sekali tidak boleh melakukan aktivitas perdagangan mereka
menjadi kebingungan karena tidak memiliki pemasukkan untuk mencukupi kebutuhan sehari￾hari mereka. Untungnya dengan adanya bantuan bahan pokok yang diberikan pemerintah
mengurangi beban yang mereka tangggung karena setidaknya mereka masih bisa memenuhi
kebutuhan pokok mereka untuk makan sehari-hari.
Namun, perlahan-lahan kondisi pandemi covid-19 di Indonesia pun mengalami
pemulihan. Kasus-kasus penyebaran yang terjadi pun menurun secara drastis sehingga
memungkinkan aktivitas yang biasanya dilakukan di luar ruangan perlahan tidak lagi dilakukan
secara daring atau online dan kembali dilakukan secara langsung. Kantor-kantor, sekolahan,
tempat ramai pengunjung serta tempat wisata pun sudah mulai boleh dibuka. Hal ini membuat
para pedagang kecil menjadi lebih lega karena bisa melakukan aktivitas dagang seperti biasannya
meskipun tidak seperti di masa-masa sebelum pandemi. Pedagang yang tadinya tidak dapat
menghabiskan dagangannya pun perlahan mulai bisa meningkatkan hasil dagangannya. Selain
itu pula, dengan bantuan para Selebgram, Influencer, dan orang-orang yang membuat gerakkan
untuk membangkitkan kembali pedagang kecil membuat dampak yang cukup besar karena
banyak masyarakat Indonesia yang membantu para pedagang kecil kembali bangkit seperti masa
sebelum pandemi. Semoga saja pandemi covid-19 yang menyerang Indonesia dan seluruh
Indonesia ini secepatnya dapat berakhir agar seluruh aktivitas yang dilakukan dapat berjalan
normal seperti sediakala dan diharapkan pula agar pemerintah dapat selalu membantu para
pedagang kecil untuk pulih kembali.

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait