Jambi – Provinsi Jambi bersama tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi mempersiapkan skema new normal (normal baru) dalam menghadapi Covid-19. Hal ini terungkap pada Briefing (Pengarahan) Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, di Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Kantor BPBD Provinsi Jambi, Selasa (26/5).
Rapat dipimpin Danrem 042/Gapu Kolonel Kav. M.Zulkifli selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, didampingi Pj. Sekda Provinsi Jambi, H.Sudirman.SH,MH, serta unsur dari Korem 042/Gapu, Polda Jambi, BPBD Provinsi Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi, Dinas Sosial Provisi Jambi, Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Diskominfo Provinsi Jambi, Pol PP Prov Jambi, Basarnas, dan PMI. Pada kesempatan tersebut Danrem selaku wakil ketua menerima laporan dari masing-masing koordinator Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tentang apa saja yang telah dilakukan maupun rencana yang akan dilakukan guna penanganan Covid-19, terutama untuk mempersiapkan skema new normal (normal baru) dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Pj.Sekda Provinsi Jambi, H.Sudirman.SH,MH menjelaskan, Kabupaten Kerinci akan menjadi salah satu pilot project untuk penerapan new normal dari 124 kabupaaten/kota se Indonesia. Perencanaan penerapan new normal ini akan dimantapkan kembali dalam rakor tindak lanjut pembahasan perumusan protokol masyarakat produktif dan aman Covid-19 dengan pimpinan rapat Menko Perekonomian melalui vidcon. “Terkait dengan new normal hari ini ada teleconference dengan Menko Perekonomian, new normal ini diharapkan dapat berdampak pada pemulihan produktivitas dan pemulihan ekonomi. Kebupaten Kerinci dari 124 kab/kota ditunjuk dari pusat untuk dilaksanakan new normal. New Normal berarti mengarah pada masyarakat yang aman dari Covid-19. Dan kensekuensi penunjukan ini harus dibarengi dengan kesiapan pemerintah daerah, sosialisasi, gerakan membagi masker, Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Gerakan ini harus dilakukan dengan masif, karena banyak sekali masyarakat yang tidak memakai masker, tidak mencuci tangan, termasuk membiasakan untuk membawa dan menggunakan hand sanitizer,” ujar Sudirman.
Pj.Sekda meenyatakan bahwa penunjukan Kabupaten Kerinci oleh pemerintah pusat sebagai pilot project new normal memiliki beberapa konsekuensi. Ada beberapa tahapan yang harus dilaksanakan menuju new normal live . “Pertama adalah pra kondisi, harus ada sosialisasi, harus ada kajian riset, dan edukasi publik, dan waktu. Tahapan kedua adalah data epidemologi, dan tingkat kesehatan. Hal ketiga adalah prioritas kabupaten/kota. Tahapan keempat adalah koordinasi, saling sinergi mempersiapkan daerah, dan kelima monitoring dan evaluasi, karena di dalamnya ada juga penegakan hukum. Kerinci dipilih dari pusat karena adanya produktivitas ekonomi yaitu perkebunan. Karena penerapan new normal ini 70% produktivitas ekonomi, dan 30 % kesehatan, untuk itu skema yang baik dan matang harus kita persiapkan,” kata Sudirman.
Pada kesempatan briefing ini, Danrem 042/Gapu Kolonel Kav. M.Zulkifli mengatakan, briefing yang dilakukan ini juga untuk menindaklanjuti arahan dari pusat berkaitan dengan penanganan Covid-19 dan rencana kedepan untuk efisiensi penanganan Covid-19.
“Ini biefing pertama setelah Idul Fitri, ada beberapa hal yang kita bahas terutama bagaimana menindaklanjuti arahan dari pusat dan apa saja yang sudah kita lakukan tentang penyaluran Jaring Pengaman Sosial, juga dibidang kesehatan. Untuk menghadapi new normal diperlukan persiapan yang baik di segala sektor seperti dibidang Kesehatan, apa saja yang perlu kita persiapkan, dibidang pendidikan dan sebagainya. Untuk itu diperlukan kebijakan yang matang dan harus kita rapatkan dan koordinasikan terlebih dahulu,” ujar Danrem. (*/Syah)