Sebelum Ditemukan Tewas, Ternyata Ikhsan Sempat Dinyatakan Hilang

1574 views

MUARASABAK – Warga Desa Lambur I dihebohkan dengan adanya sesosok mayat yang tergeletak di perkebunan pinang yang berada di pinggir jalan lintas di Desa Lambur I, Kecamatan Muara Sabak Timur, Selasa (1/8) kemarin, sekitar pukul 06.15 WIB.

Camat Muara Sabak Timur, Zulfaisal, saat dikonfirmasi mengatakan, korban yang diketahui bernama Ikhsan (17) sebelumnya telah dinyatakan menghilang sejak pukul 17.00 WIB, pada Senin (31/7). Keluarga korban pun telah mencari korban hingga pukul 03.00 WIB dini hari, namun korban saat itu belum juga ditemukan.

Kemudian pada pagi harinya Wagino yang merupakan paman korban, melanjutkan pencarian korban. Akhirnya korban pun ditemukan di perkebunan warga. Saat ditemukan kondisi korban sudah tergeletak tak bernyawa, kemudian tak jauh dari jasad korban juga ditemukan motor miliknya yang biasa dipakai untuk aksi jumping. “Korban ini menurut keterangan keluarganya, memang kerap melakukan atraksi motor,” kata Camat.

Bahkan menurut keterangan keluarga korban, terang Camat, korban yang hanya mengenyam bangku sekolah dasar tersebut memiliki keterbelakangan mental. Korban kerap melakukan atraksi motor tersebut dengan hanya menggunakan pakaian dalam saja, bahkan aksi nekadnya tersebut dilakukan di malam hari.

Hal senada juga dikatakan Kapolsek Muara Sabak Timur, AKP Bambang Sutejo, korban ditemukan pertama kali oleh pamannya sendiri Wagino, sekitar pukul 6.15 WIB Selasa (1/8) kemarin. Saat ditemukan kondisi korban sudah tidak bernyawa. Dimana pada bagian mata korban ditemukan memar akibat benturan benda keras. Sementara, motor korban ditemukan tersangkut diantara dua pohon. “Jadi dugaan sementara, korban tewas akibat setelah melakukan atraksi motor. Kemudian motor korban tersangkut diantara pohon dan korban terpelanting dan menghantam pohon,” jelasnya.

Pengakuan pihak keluarga sendiri, lanjut Kapolsek, sebenarnya telah bosan menasehati korban agar berhenti melakukan atraksi motor yang telah menjadi hobi korban sejak lama. Namun karena korban memiliki keterbatasan mental dan watak yang keras, akhirnya keluarga korban pun pasrah terhadap tingkah laku korban. “Ini merupakan pelajaran bagi pemuda yang kerap melakukan aksi balap liar atau atraksi motor seperti standing atau jumping. Karena hal tersebut tentunya sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa,” tukasnya.(Hen)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait