rakyatjambi.co,TANJAB BARAT- Sudah Sebelas tahun lamanya siswa dan siswi SMA Yayasan Pengabuan di Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar), Jambi menumpang belajar di SMPN 2 Pengabuan, lantaran belum naik status.
Hal ini jugalah yang menjadi kendala mengucurnya bantuan dari pemerintah pusat untuk pembangunan ruang kelas.
Kondisi ini membuat beberapa siswa SMA Yayasan Pengabuan rindu akan tempat belajar di bangunan sekolah mereka sendiri.
Hingga saat ini, siswa SMA Yayasan Pengabuan masih menumpang di bangunan SMPN 2 Pengabuan, dengan jumlah rombongan belajar enam kelas.”Kami kepengen punya bangunan sekolah sendiri bg,”ujar A salah seoran Siswa SMA Yayasan Pengabuan kepada Halo Jambi, kemarin.
Kepala SMA Yayasan Pengabuan, Luqman mengatakan, pihak sekolah sudah mengurus pelepasan lahan untuk pembangunan ruang kelas baru, lokasinya bersebelahan dengan SMPN 2 Pengabuan.”Sudah berkali-kali dari pengelola Yayasan dipinta menyiapkan pelepasan lahan untuk pembangunan Gedung Sekolah, sampai saat ini belum juga terealisasi,” terang Luqman.
“Padahal pelepasan lahan untuk pembangunan gedung sekolah sudah lama kami siapkan. Tapi hingga sampai saat ini belum juga terealisasi,” tambahnya.
SMA Yayasan Pengabuan ini memiliki 122 Siswa/siswi dan diperbantukan guru bertenaga honor sebanyak 20 orang dan 4 orang berstatus PNS.
Siswa/siswinya mengikuti ujian Nasional di Teluk Nilau, Kecamatan Pengabuan.”Paling tidak enam Rombel yang kami butuhkan. Kami sangat prihatin terhadap siswa-siswi kami di sini, apabila ujian terakhir harus ke Teluk Nilau,” jujur Luqman.
Disebutkan Luqman, belum lama ini tim dari Pusat sempat meninjau SMA Yayasan Pengabuan. Hanya saja, kendalanya sekolah harus berstatus Negeri.”Kami merasa lucu saja, kok kami yang berada di induk kecamatan sekolahan kami masih berstatus swasta,” imbuh Luqman. (eco)