KOTAJAMBI– Kota Jambi sebagai ibukota Provinsi Jambi, secara geografis tidak memiliki lahan pertanian yang cukup untuk dapat dikatakan sebagai daerah agraris. Luas lahan pertanian yang ada di Kota Jambi pun hanya berkisar antara 1400-1600 Ha. Dengan luas lahan pertanian tersebut, produksi pertanian di Kota Jambi hanya mampu memenuhi 1% dari total kebutuhan konsumsi masyarakat Kota Jambi.
Dihadapkan dengan berbagai keterbatasan sumberdaya alam tersebut, Kota Jambi tetap mampu bertransformasi sebagai kota besar yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakatnya. Itulah konsep kota perdagangan dan jasa yang dibawa dan dikenalkan oleh Wali Kota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME dalam visinya membangun Kota Jambi selama 5 tahun ini.
Walaupun sektor agraris bukan menjadi komoditas utama dan unggulan di Kota Jambi, bukan berarti sektor tersebut di tinggalkan atau terlupakan dalam prioritas utama program pembangunan Kota Jambi. “Sektor pertanian Kota Jambi lebih menekankan pada peningkatan daya saing petani dan produk unggulan pertanian yang dikombinasikan dengan optimalisasi teknologi pertanian dan manajemen entrepreneursip pertanian,” ujar Wali Kota Jambi Syarif Fasha saat menghadiri kegiatan Temu Wicara dengan Poktan, Pokdakan, Gapoktan, KWT, Peneliti, Penyuluh, Pelaku usaha dan Stakeholder pertanian se-Kota Jambi.
Kegiatan yang berlangsung di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi tersebut, turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Ir. H. A. Damiri, ME, Kepala OPD lingkup Pemkot Jambi, Camat, Kepala BPTP Jambi, Jajaran PT. Pertani, Asmami Jambi, Gapoktan, Poktan, Pokdakan yang berjumlah 400 orang dan 50 orang penyuluh pertanian Kota Jambi, pelaku usaha pertanian serta stake holder pertanian di Kota Jambi.
Pada kegiatan pertemuan rutin tahunan bersama petani tersebut, Wali Kota Fasha memaparkan kebijakan-kebijakan strategisnya yang selama ini telah dilaksanakan untuk mendorong kemandirian sektor pertanian di Kota Jambi.”Kita berharap, petani Kota Jambi memiliki daya saing strategis dibanding petani di daerah lain. Dengan keterbatasan lahan di Kota Jambi, kita harus mengubah mindset dan berorientasi bahwa produksi pertanian di Kota Jambi harus memiliki nilai keekonomian yang lebih tinggi dibanding daerah lain, misalnya petani menanam dan menyediakan bibit unggul andalan, untuk dijual kembali sehingga nilai tambah ekonomisnya lebih tinggi,” sebut Fasha.
Wali Kota Fasha menambahkan, Pemkot Jambi akan selalu memposisikan diri berdiri bersama, memajukan petani di Kota Jambi dengan berbagai upaya dan kebijakan yang pro kepada petani. Selain bimbingan, pendampingan dan penyuluhan oleh penyuluh pertanian Kota Jambi, bantuan alat pertanian, bibit, yang diberikan setiap tahunnya, penyediaan infrastruktur pendukung juga gencar dilaksanakan oleh Pemkot Jambi selama ini.”Tercatat, sejumlah infrastruktur pendukung kegiatan pertanian dengan nilai total 30 milyar Rupiah, telah dialokasikan oleh Pemkot Jambi guna mendukung efektifitas pengelolaan pertanian di Kota Jambi, seperti pembangunan saluran irigasi, pintu air, embung, jalan produksi dan lainnya. Alokasi sejumlah dana tersebut sebagai bukti bahwa pembangunan pertanian di Kota Jambi tetap fokus pada keberlanjutan dan daya dukung pertanian dimasa yang akan datang,” terang Fasha.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi Ir. H. A. Damiri, ME, dalam laporannya menyampaikan perkembangan serta berbagai program strategis pertanian di Kota Jambi. Kadis A. Damiri juga menjadi moderator pada Temu Wicara Wali Kota bersama petani tersebut.
Tampak para petani sangat antusias mengikuti Temu Wicara, karena selain dapat mengajukan berbagai komentar dan pertanyaan, para petani juga merasa puas karena langsung mendapatkan jawabannya dari Wali Kota Jambi Syarif Fasha.
Selain mengunjungi stand pameran dan memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha pertanian, yang memamerkan produk unggulannya, pada acara tersebut Wali Kota Fasha juga melakukan penyerahan secara simbolis bantuan bibit, hand tractor, serta mesin pompa air bagi Gapoktan di Kota Jambi. (Syah)