Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Ekowijaya
rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL-Ratusan meter badan jalan di Kota Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi dalam dua minggu terakhir dipenuhi tumpukan material terutama pasir dan batu Split untuk proyek pembangunan drainase di Kota Kuala Tungkal.
Tumpukan material yang menyebabkan badan jalan di kawasan jalan raya itu sempit hingga mengganggu arus lalu lintas setiap harinya, hal ini dikeluhkan warga setempat dan para pengguna jalan.
Sulitnya warga melintasi jalan di kawasan tersebut begitu terasa terutama pada pagi dan malam hari.
hampir sepanjang hari, jalan ibu kota Tanjab Barat ini tak pernah sepi. Apalagi, jalan yang dimaksud merupakan akses vital menuju sejumlah sekolah dan perkantoran pemerintah kabupaten Tanjab barat.
Warga Kuala Tungkal, Andi Pirong kepada rakyatjambi.co, Sabtu (08/10/16), mengungkapkan, padatnya arus transportasi membuat jalan di Kuala Tungkal kerap membuat macet dan terkadang berujung pada perang mulut antara sesama pengguna jalan.”Tumpukan material proyek drainase ini memakan badan jalan dan mengganggu arus lalu lintas,”ujar Andi Pirong.
Bahkan, menurut Andi, dengan adanya tumpukan material di badan jalan ini menyebabkan tidak sedikit dari pengguna jalan yang jatuh.”Ada yang jatuh pak, jadi kita konfirmasi ke pihak pengelolanya tapi sampai detik ini dak ada juga tanggapan. Material itu ditaruk di pinggir jalan kan itu mengganggu. Proyek itukan ada amdalnya. Jadi menurut Umar botak selaku pengelola nya bahwa mereka tidak pakai Amdal karna dana luar negeri. Ya menurut saya seluruh proyek, baik itu APBN maupun APBD tetap ada amdalnya bila menyangut lingkungan, apalagi ini drainase didalam kota,”bebernya.
Sementara itu Umar selaku pihak rekanan sulit untuk di konfirmasi terkait persoalan material proyek yang berada di badan jalan tersebut. Meski ponselnya bernada aktif namun yang bersangkutan enggan untuk mengangkat telp.
Untuk diketahui, Proyek drainase di kota kuala tungkal dengan panjang 4 km lebih tersebut menelaan biaya RP 8 Milliar lebih. Proyek ini merupakan program pengurangan kumuh perkotaan dari kementrian PU dan perumahan rakyat. Sedangkan dananya bersumber dari dari pinjaman hibah luar negeri (PHLN).