Jambi – Pasca perayaan hari raya Idul Fitri 1440 H / 2019 M, cabe merah di wilayah Provinsi Jambi terjadi kelangkaan . Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah konsumsi masyarakat pada perayaan hari raya idul fitri.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ariansyah, jumlah konsumsi masyarakat pada hari raya tahun ini meningkat dari hari raya tahun sebelumnya. Hal ini ditandai dengan terjadinya dengan sedikit kelangkaan cabe merah.
Selain itu, kelangkaan cabe merah ini disebabkan juga oleh suplai dari Magelang dan lain sebagainya sedikit tersendat. “Karena disana memang tidak ada panen, kalaupun ada panen itu sebagian saja,” ungkap Ariansyah saat ditemui usai menghadiri acara hahal bi halal di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (19/6/19).
Selain itu, Ariansyah juga menerangkan bahwa, untuk kebutuhan cabe merah di Provinsi Jambi itu sebanyak 30 ton, akan tetapi jumlah dari suplai cabe merah dari luar itu di angka 10 sampai 12 ton.
” Nah untuk lokal sendiri kita ada budidaya cabe, ada di kerinci dengan di Jangkat. Tetapi, itu hanya memenuhi 30 persen dari kebutuhan lokal,” beber Ariansyah.
Sejauh ini Pemprov telah berupaya untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan ini, salah satu cara yang dilakukan ialah berupaya untuk mengadakan alat penyimpanan produk pertanian (Atmosfir Cold Storage), buat alat penyimpanan produk bahan pokok yang tahan dalam waktu lama.
“Jadi pada saat nanti ada panen raya cabe dengan harga dibawah head, dibawah harga Rp 20 dan Rp 25 ribu kebawah kita beli. Dan apa bila waktu kejadian terulang harga mahal karena keterlangkaan, baru kita gelontorkan,” sebut Ariansyah.
Lebih lanjut Ariansyah juga menerangkan, bahwa untuk harga cabe saat ini telah sedikit berangsur menurun.
” Saya yakin besok turun antara 5000, kalau sekarang 50.000 besok menjadi 45.000. Tetapi nggak bisa langsung turun kebawah karena modal cabe yang kemaren masih ada,” pungkas Ariansyah. (*/Syah)