Bengkel Bubut Wanti Jaya buka peluang PKL Perempuan

1590 views
Suasana Siswa SMK N TANJAB BARAT PKL di bengkel BUBUT Wanti bengkel

Suasana Siswa SMK N TANJAB BARAT PKL di bengkel BUBUT Wanti bengkel

TANJAB BARAT—Skil dibidang perbengkelan ternyata selama ini tidak hanya digeluti oleh kaum lelaki, namun kaum hawa juga tak jarang mengeluti kegiatan serupa, hal tersebut dibuktikan dengan kehadiran Susi Nurhayati salah satu Siswi SMK Negeri Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, di bengkel Bubut Wanti Jaya, jalan WKS KM 04, Kecamatan Tebing Tinggi.

Kehadiran Siswa yang masih duduk dibangku kelas 2 di bengkel Bubut
yang melayani Bubutan, Las Listrik, Las Kuningan dan Las Acetiline, ini memang bukan pekerjaan rutinitasnya namun dia hanya menjalani pendidikan dari sekolah yakni Praktek Kerja Lapangan.
Perempuan Jurusan Mesin Produksi, ini patut menjadi contoh bagi perempuan lainnya, betapa tidak setelah dia menyelesaikan pendidikan dipastikan skil yang dia miliki setidaknya sudah bisa menjadikan dirinya mandiri.

tempat PKL SMK N bengkel Bubut Tebing Tinggi

tempat PKL SMK N bengkel Bubut Tebing Tinggi

Disela-sela kesibukannya menjalani praktek, kepada rakyatjambi.co Susi Nurhayati FS mengatakan, jurusan yang dia ambil memang sudah menjadi kemauan dirinya, kerena mengotak-atik alat-alat bengkel dan mesin bubut menjadi salah satu kehobian. “Saya sudah merencanakan untuk membuka bengkel sendiri jadi disinilah tempat saya memperdalam ilmu sehingga kedepan tidak kaku, “tutur nya.

Iklas memberikan peluang kepada generasi muda, juga diakui Ridwan Putra Owner Bubut Wanti Bengkel, bahkan sejak lima tahun bengkelnya beroperasi dia selalu mengakomodir permohonan dari pihak sekolah. “Prinsif saya jangan takut berbagi ilmu kerena tidak akan habis, berbagi juga tidak akan rugi bahkan sebaliknya, ” ungkapnya.

Banyak manfaat yang didapat bagi anak PKL ditempat usahanya kata Ridwan, selain mendapatkan ilmu siswa yang juga turut membantu kelancaran usahanya juga diberikan penghargaan sebagai ucapan terima kasih selain itu juga berupa piagam atau sertifikat. “Kalau memang ada yang magang berpotensi tidak menutup kemungkinan kami juga akan memberdayakan mereka,” tutup Ridawan. (afm)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait