“Miris”Usulan Pembenahan Fasilitas Madrasah Diabaikan

1301 views

Beritaduo.com- BANGKO-Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Merangin belum bisa mengatasi minimnya fasilitas di beberapa madrasah di Kabupaten dibawah naungan Kemenag, pasalnya untuk melengkapi itu butuh koordinasi dengan Kanwil Provinsi Jambi.

Kepala Kemenag Merangin, H. Zostavia mengaku beberapa penghambat untuk memperjuangkan fasilitas madrasah yang layak di Merangin karena menemuai persoalan dan rintangan.

‘’Kita jelas prihatin terhadap kondisi ini, dimana sangat banyak kita temukan fasiltas belajar para siswa yang tidak layak dengan tempat belajar seadanya, sementara disisi lainya memiliki murid dalam jumlah banyak, dan sangat antusias dalam belajar,” jelasnya.

Zoztavia memaparkan Kemenag bukan tidak berusaha untuk memperjuangkannya, namun lagi-lagi keputusan tidak bisa diputuskan di Kemenag Merangin, meski harus berlanjut ke tingkat Kanwil.
‘’Kemenag hanya sebatas memfasilitasi Madrasah untuk mengurus bahan usulan terhadap pasilitas Madrasah, sementara harus diperjuangkan di Kanwil Jambi bahkan hingga ke Pusat,” bebernya.
Diakuinya lembaga pendidikan dibawah Kemenag seperti Raudatul Atfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) yang ada di Merangin, setiap tahunya Kemenag selalau menerima usulan untuk rehab, RKB dan Mobeler, dan tetap kita teruskan ke Kanwil Provinsi Jambi.

‘’Untuk tahun 2015, jelas banyak Madrasah yang mengusulkan pasilitas,  namun hingga kini belum bisa dipastikan diterima atau tidak usulan dari pasilitas Madrasah yang merupakan kebutuhan,” ungkapnya.

Salah satu yang membutuhkan dan mengusulkan pasilitas yakni MIN Bangko di lingkungan Bangko Tinggi, mereka terpaksa menyurur muridnya masuk siang, pasalnya Madrasah tersebut kekurangan kelas yang dimiliki hanya 15 sedangkan dibutuhkan 18 ruang belajar.
‘’Kita hanya bisa menunggu kalau-kalau ada dapat jatah bangunan dari pusat, atau provinsi meskipun MIN membutukan pasilitas RKB yang bersipat mendesak dan kebutuhan,” paparnya.

Zoztavia mengatakan yang lebih miris lagi akibat kekurangan pasilita ruang belajar yangki diderita oleh Siswa MAN Bangko terpaksa belajar di kantin milik Madrasah, pasalnya ruangan kelas tidak mampu menampung jumlah siswa tersebut.

‘’Dalam pelaksaan tes saat PSB, bagi siswa yang memenuhi standar untuk diluluskan sulit menggagalkan semangat siswa tersebut, maka solusinya dari pada dibebankan biaya tambahan kantinlah yang dijadikan sebagai pilihan alternatif, selain itu dasar pertimbangan jangan ada siswa yang tidak Madrasah,” keluhnya.

Meski selama ini tidak ada persoalan yang menojol, namun kalau sudah memakan waktu lama tentu akan banyak persoalan yang datang dan sudah jelas sedikit mengagu Kegiatan Belajar Mengajar di Madrasah.

‘’Gangguan sudah pasti, namun apa daya kita semua hanya bisa mengusulkan dan berharap permasalahn kebutuhan pasilitas pendidikan di Merangin segera teratasi,” tutupnya.(MT)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait