Laporan Wartawan Rakyatjambi.co, Eko wijaya
rakyatjambi.co, KUALA TUNGKAL – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, merasa kecewa melihat pembangunan peningkatan ruas jalan parit ponco. Kecamatan Kuala Betara yang dikerjakan asal-asalan.
Hal tersebut disampaikan dewan komisi II, Adam, kurangnya pengawasan dari pihak PU dikatakannya, membuat proyek milyaran rupiah itu dikerjakan asal jadi oleh pihak rekanan.
Dirinya selaku wakil rakyat dengan tegas meminta pihak dinas PU khususnya yang membidanginya, perhatikan dengan serius perkerjaan yang dilaksanakan rekanan ini.” Apri Dasman selaku Kabid Bina Marga, jangan seolah-olah tutup mata melihat perkerjaan seperti ini, tolong perhatikan.” Terangnya.
Menurut politisi PAN ini, pembangunan jalan ini terutama yang ada di Parit Ponco, untuk kepentingan masyarakat banyak. Jangan sampai uang negara ini dihambur-hamburkan untuk pembangunan sedangkan hasilnya amburadul.“Seharus pihak PU betul-betul serius dalam pengawasanya, jangan nampak seolah-olah macam kurang perhatian, ini tugas mereka.” Sebut dewan dapil Tungkal Ulu ini.
Dirinya menuding, ada apa dengan pihak PU dan rekanan, sehingga ruas jalan sekitar satu kilo meter menelan anggaran milyaran rupiah dalam pembangunannya terkesan disepelekan.“Jangan sampai ada permainan antara pihak PU dan rekanan,” Ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Peningkatan Ruas Jalan Parit Ponco, Betara Kiri yang berlokasi di Kecamatan Kuala Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat, yang menggunakan dana APBD (DAK) Tahun anggaran 2016, yang dikerjakan oleh CV. Berkat Saudara selaku pelaksana, diduga pembangunannya asal jadi dan membahayakan bagi masyarakat pengguna Jalan yang melintas dilokasi.
Dari pantauan dilapangan, pembangunan peningkatan jalan lebih kurang satu kilometer tersebut dikerjakan asal-asalan saja tidak sesuai yang diharapkan.
Disepanjang jalan didesa tersebut, yang ditimbun mengunakan batu split yang menutupi ruas jalan tidak merata. Kondisi di jalan baik sisi kiri maupun kanan jalan, beberapa bagian terlihat miring. Bahkan pihak rekanan tidak melakukan pengerasan dengan baik.
Hal ini tentu saja, menimbulkan pertanyaan pembangunan mengunakan dana milyaran tersebut. Tanpa adanya pengawasan dari pihak terkait khususnya pihak dinas Pekerjaan Umum(PU).” Masak kayak gini pembangunan , tanpa dikerjakan dengan baik, batu split yang ditimbun tidak merata.” Ungkap warga setempat.
Kata dia, kondisi ini tentu saja sangat membahayakan bagi penguna jalan, khususnya masyarakat yang setiap saat melalui kawasan tersebut.” Kalau kita lihat memang sangat membahayakan, dengan timbunan batu split yang sangat tajam dengan kondisi berserakan. Bisa menganggu kenyamanan pengunan jalan.” Bebernya.
Menurutnya, tidak hanya membahayakan pengguna Jalan, peningkatan ruas jalan yang saat ini dalam tahap pengerasan ditimbun menggunakan batu split tersebut, dalam hal penimbunannya terkesan asal jadi. Sehingga menimbulkan opini rawan terjadinya Mark UP.
Terkait hal ini, ketua KNPI Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Suprayogi Syaiful ikut angkat bicara, dirinya berharap Dinas terkait yang berkompeten dalam masalah ini seperti Dinas Pekerjaan Umum (PU) dapat melakukan pengawasan secara maksimal.” Karena pembangunan Jalan inikan menggunakan dana APBD tidak sedikit. Hampir 3 Milyar. Sayanglah kalau pekerjaan itu tidak maksimal, akibat kurangnya pengawasan Dinas PU. Apalagi saat ini kita masih Defisit, uang dibangun ke Jalan tapi Jalan dibangun tidak maksimal,” Ungkap Yogi.
Sayangnya pihak dinas Pekerjaan Umum Tanjabbar, melalui Kabid Bina Marga Apri Dasman belum bisa dimintai keterangan. Dihubungi melalui ponselnya bernada tidak aktif.