STIT Yapima Muaro Bungo Dinonaktifkan, Mahasiswa Cemas

1860 views

MUARO BUNGO, rakyatjambi.co-Perburuan kampus abal-abal oleh Kemenristek Dikti terus digalakkan. Ratusan kampus pun berhasil diindentifikasi bermasalah dengan menyelenggarakan pembelajaran yang tidak sesuai aturan, bahkan ada yang memperjualbelikan ijazah.

Dalam penjelasannya, Kopertis XII menyatakan kampus-kampus yang dinonaktifkan belum tentu abal-abal, tapi bisa juga kampus berizin namun melakukan pelanggaran.

“Adapun jenis pelanggaran kampus non-aktif: Masalah Laporan Akademik, masalah nisbah dosen/mahasiswa, masalah pelanggaran peraturan perundang-undangan, PDD/PJJ tanpa izin (kelas jauh), PRODI /PT tanpa izin, Penyelenggaraan kelas Sabtu-Minggu, Jumlah mahasiswa over kuota (PRODI Kesehatan/kedokteran/dll), ijasah palsu/gelar palsu, masalah sengketa/konflik internal, kasus mahasiswa, kasus dosen (misal dosen status ganda), pemindahan/pengalihan mahasiswa tanpa izin Kopertis,” demikian bunyi pengumumandi wensite resmi DIKTI tersebut.

Adapun Berdasarkan websiteforlap.dikti.go.id/perguruantinggi, dari 243 kampus diindonesia, salah satunya Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah (STIT) Yapima Muara Bungo, Provinsi Jambi.

Pantauan rakyatjambi.co, sedikitnya kurang lebih 200 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiah (STIT) Yapima, Muara Bungo mencemaskan kelangsungan perkuliahan akibat penonaktifan kampus oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Direktorat Perguruan Tinggi (Dikti).
Mariyana, salah satu Mahasiswa STIT Yapima, Muara Bungo, yang saat ini sedang melakukan kkn, mengaku cemas dengan keputusan DIKTI dan sebelumnhya dirinya sudah mengetahui informasi terkait penonaktifan kampusnya.

“Hanya, kami sendiri sampai sekarang tidak tahu alasan resmi penonaktifan, belum ada surat penonaktifan dari Kemenristek Dikti soal ini,” ungkapnya.

Asrul, Puket I STIT Yapima, membenarkan status nonaktif kampusnya. Namun ia meluruskan bahwa bukan berarti perguruan tinggi itu ditutup.
Dikatakan Asrul, nonaktif diakibatkan oleh adanya dosen yang memiliki NUPTK. Ketika NIDN-nya diusulkan, hal itu baru diketahui. Sehingga data STIT Yapima di Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) langsung terblok.

“Jadi mohon diluruskan pemahamannya kepada masyarakat. Bukan berarti kampus kita ditutup. Itu tidak benar,” ujar Asrul yang mengaku tengah berada di Jambi.

Ia katakan, untuk membuka blok data itu, tidak bisa cepat. Tapi terjadwal, hanya bisa diproses mulai Januari hingga April 2016 nanti.
Ternyata saat ini ada sekira 30an orang mahasiswa STIT Yapima yang tengah PPL. Mrd, salah seorang mahasiswi, mengatakan juga sudah mengetahui bahwa STIT Yapima dinonaktirkan oleh Kemenristek Dikti.

“Sudah Bang, kami susah tahu. Kami tanya ke dosen, mereka (dosen) bilang itu sudah diurus. Kata dosen, data kampus kami ada yang blok di pusat,” ujar Mrd per telepon.

Sementara itu, Eks Ketua STIT Yapima, H Najmi, saat dikonfirmsi mengaku tak tahu jika perguruan tinggi ini dinonaktifkan oleh Kemenristek Dikti. Melalui telepon, H Najmi, Ketua STIT Yapima, berhasil dikonfirmasi, Jumat (2/10).
“Wah, sayo dak tau (STIT Yapima dinonaktifkan). Sayo di Jakarta, istirahat. Sayo mengundurkan diri karena dak ada waktu,” ujar Najmi, Jumat pagi.

Najmi mengatakan, tidak memantau perkembangan terkini STIT Yapima. Ia juga mengaku belum mengetahui siapa penggantinya di jabatan Ketua STIT Yapima.

“Saya mengundurkan diri melalui rapat senat. Siapa yang ganti, belum tahu. Tapi enam bulan lalu perkualiahan berjalan lancar,” ujar Najmi.(Ah)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait