Wako Fasha Launching Sistem Informasi Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Berbasis Aplikasi

196 views

KOTA JAMBI – Wali Kota Jambi, Syarif Fasha secara langsung melaunching Sistem Informasi Penanggulangan Kebakaran dan penyelamatan (Simerah Koja) yang di prakarsai inovasi oleh Kepala Dinas Damkar Kota Jambi.

Diketahui sistem informasi ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam melaporkan kejadian kebakaran, penyelamatan dan lain sebagainya. Kemudian, dalam sistem aplikasi juga banyak berbagai fitur-fitur misalnya dapat melaporkan aset yang terbakar, korban dan lain sebagainya.

Wali Kota Fasha menjelaskan, dengan adanya fitur ini dapat mempermudah Damkar dalam hal menginventarisir dan lain sebagainya sehingga petugas tidak lagi bolak-balik untuk melakukan pemadaman. Sistem informasi juga terintegrasi ke 112 call center serta mempunyai nomor whatsapp.

“Mudah-mudahan sistem informasi nanti salah tujuannya adalah melaksanakan Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) sehingga tidak ada lagi yang bersifat konvensional karena semua sudah elektronik,” jelasnya. Senin (14/8/23).

Fasha juga mengatakan bahwa aplikasi tersebut juga mempermudah dalam proses penanganan kebakaran atau mempercepat respon time petugas ke lokasi serta mengedukasi masyarakat kalau ada kebakaran agar segera melaporkan terlebih dahulu.

“Jangan buat video terlebih dahulu dan jangan sampai warga membuat video hingga ngirim ke media sosial, melainkan masyarakat laporkan ke Damkar dulu atau yang paling mudah adalah telepon ke 112 kalau belum mengunduh aplikasi,” terangnya.

Fasha juga meminta ke Damkar agar aplikasi ini tidak melakukan penambahan nomor telepon lagi agar masyarakat tidak pusing, cukup berdayakan 112 call center yang berbasis langsung di Damkar. “Dengan penanganan call center 112 dia tinggal pencet bell yang mana bell tersebut bell sirine tanda-tanda bahwa ada kebakaran di kota Jambi sehingga petugas sudah siap, jadi semua responsif, ” pintanya.

Kemudian, untuk Penanganan kebakaran di gedung tinggi yang lebih dari 6 lantai, Fasha mengatakan bahwa saat ini Pemkot masih menggunakan mobil crane yang ada di DPRD dan di DLH yang tinggi mencapai sekitar 12 meter dalam membantu proses evakuasi di gedung-gedung.

“Untuk sementara ini kita belum memiliki mobil crane yang tinggai sampai 24 meter 25 meter karena harganya sangat mahal. Saya pernah punya inisiatif mengumpulkan semua pelaku usaha untuk persoalan tersebut, tetapi pelaku usaha tidak mampu juga membantu karena harga itu sudah di atas 15 miliar satu mobilnya,” ujarnya.

“Mudah-mudahan ke depan nanti minimal kota Jambi memiliki satu mobil crane dan mudah-mudahan Wali Kota baru dapat pengalokasian untuk membeli mobil crane Damkar,” tutupnya. (Dre)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait