rakyatjambi.co, JAMBI—Pasca terjadinya dugaan penistaan agama Islam yang terjadi di Hotel Novita, Kota Jambi, Jumat malam, kondisi area di sekitar hotel yang berada di Pasar Kota Jambi tersebut langsung mencekam.
Ratusan warga dan anggota ormas Islam secara serentak mengadakan aksi unjuk rasa di depan pintu Hotel Novita, mereka meminta pihak berwenang menutup pengoperasian hotel ini.
“Tutup Novita,” teriak massa.
Puluhan petugas gabungan dari Polresta dan Polda Jambi berpakaian dinas dan bersenjata lengkap, berjaga memantau situasi, mencegah agar terjadi aksi anarkis.
Walikota Jambi, Syarif Fasha didampingi Kapolresta Jambi Kombespol Bernard Sibarani dan Dandim 042/Batanghari Letkol Inf Denny yang datang ke lokasi, langsung mengadakan rapat tertutup di tempat tersebut.
Setengah jam kemudian, ketiganya keluar dengan membawa secarik kertas. Fasha kemudian menemui massa dan menunjukkan tulisan di kertas itu,
Secarcik kertas itu bertulis tangan “Maaf Hotel ini Dihentikan Operasinya” dan ditandatangani Walikota Jambi Syarif Fasha. Fasya selanjutnya menempelkan kertas tersebut di pintu masuk hotel Novita. Warga pun bersorak puas, namun tetap saja tetap terlihat bergerombol di depan hotel berbintang itu.“Hotel ini sudah saya tutup dan dihentikan operasinya,” sebut Fasya, sembari minta warga supaya tenang dan bias mengendalikan diri, karena urusan selanjutnya, diserahkan kepada pihak kepolisian.“Percayakan dengan saya, management lagi diperiksa polisi,” terangnya.
Permintaan warga, agar menandai penutupan hotel itu ditindaklanjuti dengan mematikan lampunya pun dituruti pihak hotel, yang langsung membuat suasana di hotel Novita menjadi gelap gulita.
Usai penyegelan yang dilakukan Walikota Jambi, akhirnya semua massa membubarkan diri. Namun demikian, ratusan anggota polisi bersenjata lengkap tetap berjaga.di TKP. (eko)
