rakyatjambi.co – Peserta Sekolah Diklat Luar Negeri (Sekdilu) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengunjungi Kota Jambi. Kunjungan para diplomat ini untuk melihat langsung kondisi Kota Jambi, serta menggali potensi pariwisata dan pengembangan sektor perdagangan.
“Kunjungan mereka untuk menggali potensi Kota Jambi yang nantinya akan dipromosikan ke negara para diplomat Internasional,” kata Walikota Jambi, Syarif Fasha, usai berdiskusi dengan peserta Sekdilu.
Fasha mengatakan, ada berbagai bidang yang nantinya dapat dijadikan referensi bagi perseta untuk mempromosikan Kota Jambi ditingkat internasional. Mulai dari potensi investasi, kerjasama perdagangan, dan pariwisata.
“Saya ceritakan bukan tentang Kota Jambi, tapi juga Provinsi Jambi, terutama pariwisatanya. Potensi Kota Jambi sendiri yang mungkin bisa diangkat adalah batik Jambi, tenunan songket dan juga kulit reptil,” katanya.
Sementara itu, Peserta Sekdilu, Alya mengatakan bahwa setelah mengunjungi Jambi, ternyata Jambi menyimpan banyak potensi unggulan. Mulai dari produk perkebunan hingga sektor pariwisata. Namun, kurangnya promosi menjadikan dunia luar belum melirik Jambi sebagai salah satu destinasi unggulan baik untuk berinvestasi maupun untuk berwisata.
“Salah satu alasan kita ke Kota Jambi, karena Kota Jambi ini pintu gerbang menuju kota lain di Provinsi Jambi,” katanya.
Ditambahkannya, hasil dari kunjungan ini nantinya akan dilaporkan kepada utusan Indonesia yang berada di Luar Negeri yang berjumlah sebanyak 132 perwakilan untuk dapat mempromosikan.
“Setelah diskusi dengan walikota, ternyata punya banyak destinasi wisata seperti Candi Muaro Jambi, dan juga Kerinci. Mungkin nanti bisa kita promosikan ke Vietnam, Kamboja, Laos, dan Thailand karena memiliki kedekatan hubungan historis,” ujarnya.
Selain itu, potensi hasil perkebunan di Jambi juga dapat di promosikan ke negara tetangga. Potensi tersebut meliputi Kayu Manis, Teh, dan Kopi. “Nanti kita lihat negara mana yang bisa menjadi target untuk memasarkan hasil buminya dari Jambi ini,” katanya.
Ia melihat, kendala produk-produk Jambi ini belum dapat diterima atau dipasarkan kepasar global karena masih dalam skala kecil atau UKM. Sebab, untuk masuk ke pasar global industri haruslah berskala besar. Dia juga menilai, Provinsi Jambi khususnya Kota Jambi belum dikenal dikancah dunia internasional baik dari segi wisata maupun lainnya dikarenakan kurang promosi.
“Dari kunjungan ini kita sudah menjalin networking, jadi nanti bisa kita tindaklanjuti untuk kedepannya,” ujarnya.(adv)