Jambi – Sedikitnya, Puluhan warga Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi terserang wabah penyakit campak. Kondisi tersebut sudah berlangsung beberapa bulan terakhir.
Menurut Asisten Program Pemberdayaan Suku Adat Marginal KAKI Warsi Jambi, Ade Chandra mengatakan untuk SAD yang terkena penyakit campak, ada sekitar 47 SAD yang tergabung di 3 (Tiga) Kabupaten yang ada di Provinsi Jambi antara Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Tebo.
Untuk saat ini, dikatakannya ada juga yang sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Rumah Sakit Hamba Batanghari dan Rumah Sakit Sarolangun.”Mayoritas yang terkena penyakit campak tersebut adalah kalangan anak-anak, yang terdiri dari orang rimba di daerah Spitun Sarolangun, Orang Rimba di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Tebo,” ungkapnya.
Ditambahkannya, yang terbanyak itu di Kabupaten Batanghari, ada kurang lebih 25 SAD disana yang sedang dirawat.
Lebih lanjut, dijelaskannya hal ini terjadi karena kondisi hujan yang terjadi di beberapa titik wilayah di provinsi Jambi ini, SAD sangatlah rentan terkena penyakit.
Dengan kondisi cuaca pada musim penghujan sekarang ini tentu sangatlah menderita bagi sekelompok SAD dengan adanya bencana banjir tersebut.”Kalau dilihat dengan kondisi yang sekarang ini dengan terjadinya curah hujan yang sangat tinggi yang mengakibatkan bencana banjir sangat mengganggu SAD,” jelasnya.
Laporan Wartawan Provinsi Jambi, (Syah)